TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Lebak Bulus, Adjmain mengatakan hari ini, Selasa (7/1/2014), terminal tersebut sepi dari penumpang, walaupun loket-loket Perusahaan Otobus (PO) masih buka seperti biasa.

"Hari ini sepi penumpang. Jumlahnya berapa kita sudah tidak hitung lagi sejak dua hari lalu, karena seharusnya kan hari ini sudah ditutup terminal (AKAP)," ujarnya.

Di terminal tersebut ada sekitar 80 PO yang setiap harinya bisa memberangkatkan 100-120 bus dengan sekitar 1000 orang penumpang ke berbagai tujuan, mulai dari Sumatera, seluruh Jawa, Madura dan Bali.

Adjmain mengatakan hari ini loket-loket penjualan tiket masih buka seperti biasa, dan bus-bus pun tersedia. Namun demikian jumlah penumpang yang datang untuk terminal AKAP dapat dikatakan sedikit.

"Mungkin ada hubungannya dengan kesimpangsiuran rencana penutupan terminal, jadi penumpang sepi," terangnya.

Adjmani sendiri mengaku tidak tahu kapan terminal AKAP akan ditertibkan. Selama belum ada instruksi dari pemerintah provinsi soal penertiban, pihaknya akan membiarkan loket-loket tetap buka. Namun pihak terminal sudah tidak berkordinasi lagi dengan PO, termasuk untuk urusan jumlah penumpang.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya berencana menutup Terminal Lebak Bulus pada hari ini. Namun aksi masa yang terdiri dari karyawan PO dan pedagang yang menolak penutuban AKAP, membuat Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono memutuskan untuk menunda penutupan.

Penutupan AKAP Lebak Bulus dilakukan untuk membangun terminal Mass Rapid Transit (MRT). Walaupun demikian, di Lebak Bulus masih difungsikan terminal angkutan dalam kota.

Gubernur DKI Jakarta Joko "Jokowi" Widodo mengatakan terminal AKAP Lebak Bulus akan tetap ditutup. Namun Jokowi belum bisa memastikan kapan penutupan itu.