Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kementerian PU Klaim Antisipasi Banjir Sudah Baik dari Sebelumnya

Perbaikan ditunjang beragam upaya normalisasi di sejumlah sungai sudah dilakukan sejak 2013

zoom-in Kementerian PU Klaim Antisipasi Banjir Sudah Baik dari Sebelumnya
Warta Kota/henry lopulalan
Para perkerja sedang membuat tanggul darurat dengan mengunakan batu kali dan karung pasir setelah tanah di pinggir kali Cideng, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (13/1/2013) longsor karena tingginya curah hujan yang terjadi pada hari terakhir ini. Kali Cideng yang posisinya lebih tinggi dari waduk Setiabudi jika jobol bisa merusak tempat pengolahan limbah dari gedung-gedung di sekitarnya. Lebih para lagi air kali Cideng tidak terkontrol dan bisa menjadi sumber banjir untuk wilayah jalan Protokol. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Antisipasi banjir DKI Jakarta yang terjadi sejak Minggu (12/1/2014) diklaim sudah lebih baik dari tahun sebelumnya. Perbaikan ditunjang beragam upaya normalisasi di sejumlah sungai sudah dilakukan sejak 2013.

"Saya kira Insya Allah kondisi kita lebih baik, baik dari segi infrastrukturnya maupun dari kapasitas sungai," kata Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Mohamad Hasan, dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Senin (13/1/2014).

Hasan mengatakan upaya antisipasi banjir ini merupakan kerja sama kementeriannya dan instansi teknis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Upaya normalisasi, ujar dia, sudah dilakukan sejak Desember 2013.

Empat sungai, sebut Hasan, sudah dinormalisasi, yakni Sungai Angke, Ciliwung, Pesanggrahan, dan Sunter. Kementerian Pekerjaan Umum juga sudah membuat sodetan yang menghubungkan Sungai Ciliwung dan Banjir Kanal Timur (BKT).

Melalui sodetan tersebut, papar Hasan, diharapkan ketika debit air di Ciliwung meningkat, maka air tersebut akan mengalir ke BKT.
"Perbaikan beberapa muara sungai juga sudah dilakukan beberapa bulan lalu," imbuh dia.

Seperti dikutip dari Kompas Siang edisi Senin, musim hujan belum mencapai puncaknya tetapi sejumlah sungai di Jakarta dan sekitarnya sudah meluap, menggenangi jalan serta permukiman.

Lalu lintas di sejumlah ruas jalan macet total atau bahkan tidak bisa dilewati karena air menggenang setinggi 50-100 sentimeter.

BERITA TERKAIT

Permukiman penduduk di bantaran kali dan kompleks perumahan tergenang hingga lebih dari 1 meter.

Hingga Senin siang, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, di Jakarta banjir menggenangi 276 RT dan 75 RW di 31 kelurahan di 18 kecamatan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, banjir juga menyebabkan 7.367 rumah yang dihuni 24.269 jiwa terendam air.

”Pengungsi 5.152 jiwa tersebar di 35 titik pengungsian. Tinggi banjir bervariasi di beberapa tempat,” kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Senin.(Dani Prabowo)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas