Nazar Sebut Sutan dan Herman Heri Ikut Main di Proyek ESDM
Nazaruddin menuding Sutan Bathoegana dan Herman Heri bermain terkait proyek Kementerian ESDM
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terpidana kasus Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin menuding Ketua Komisi VII DPR Fraksi Partai Demokrat Sutan Bathoegana dan anggota Komisi III Fraksi PDIP Herman Heri bermain terkait proyek di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Satu di antara proyek dimaksud adalah proyek solar home system Pembakit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Meski begitu, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu tak mengetahui rinci dugaan keterlibatan Sutan Bhatoegana di kasus tersangka Sekjen ESDM Waryono Karyo.
Hanya, Nazar mengaku sudah lama tahu Sutan sering bermain di proyek-proyek Kementerian ESDM. Salah satunya dalam proyek solar home system PLTS ESDM senilai Rp 2,5 triliun yang menyeret Kosasih Abbas (mantan Kepala Subdirektorat Usaha Energi Baru dan Terbarukan).
"Saya kalau soal itu (penggeledahan ruang kerja dan rumah Sutan) saya nggak tahu (hubungannya dengan Waryono). Yang jelas proyek PLTS yang di Kementerian ESDM, yang hampir Rp 2,5 triliun," kata Nazaruddin di depan ruang sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis (16/1/2014) malam.
Pernyataan itu disampaikan Nazaruddin usai menjadi saksi dalam sidang lanjutan terdakwa mantan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Hambalang sekaligus mantan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora Deddy Kusdinar.
Pemilik Group Permai tersebut mengungkapkan, Kosasih yang sudah diberikan status justice collabolator itu juga tidak mengungkap keterlibatan pihak lain. Di antaranya anggota DPR yang turut bermain dalam proyek PLTS. Padahal harus dibuka semua yang bermain.
"Tapi sampai sekarang nggak ada kan?" tanya Nazar.
Nazar kemudian menuding, anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Herman Heri turut mengatur proyek PLTS melalui adiknya bernama Yudi.
"Begini yang harus diungkap oleh KPK itu siapa-siapa saja yang terlibat. Yang pasti Herman Heri, ada Gusti, Ada Rifki. Itu yang harus diungkap. Terus aktor-aktor di atas Kementerian ESDM-nya," ujarnya.
Soal Herman Heri lagi, Nazar menceritakan, politisi PDIP itu dalam satu kesempatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi III pernah mengancam akan menembak Ade Rahardja, Deputi Penindakan KPK saat itu. Tetapi Nazar tidak menyebutkan alasan Herman mengancam Herman.
"Herman Heri untuk ngancam nembak Ade Rahardja. Tanya Pak Busyro," imbuhnya.