TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah titik di Jalan Daan Mogot masih terendam banjir. Hal tersebut membuat arus lalu lintas di jalan itu menjadi tersendat.

Dari arah Grogol sampai pertigaan Pesing Koneng tidak ditemukan jalan yang terendam banjir. Akan tetapi ruas jalan di kedua arah, baik menuju Grogol maupun Kalideres dipenuhi dengan kendaraan korban banjir di wilayah sekitar, posko, hingga mobil truk Polisi yang diparkir di pinggir jalan. Hal tersebut membuat hanya ada dua jalur yang tersisa, dan pengemudi harus melintas pelan-pelan.

Titik banjir pertama dari arah Grogol adalah di jembatan penyeberangan orang Basmol, di jalur arah Grogol. Banjir setinggi sekitar 15 sentimeter masih menggenangi ruas jalan tersebut. Sepedamotor maupun mobil masih bisa melintas, terutama di jalur busway.

Di depan kantor Sapas SIM Polda Metro Jaya, di Jalan Daan Mogot arah Grogol banjir juga masih menggenang. Banjir sedalam sekitar 20 sentimeter itu masih bisa dilalui oleh pengendata sepedamotor dan mobil yang mengambil jalur busway. Hal yang sama juga terjadi di depan kantor Samsat.

Di depan halte Transjakarta Jembatan Gantung, banjir sedalam sekitar 15 sentimeter menggenangi jalan di kedua arah, yang ke arah Grogol maupun ke arah Kalideres. Pengendara baik sepedamotor maupun mobil masih bisa melintas dengan mengambil jalur busway.

Titik banjir selanjutnya adalah dari depan High Point Building hingga ke Jembatan Gantung, yakni jalan Daan Mogot arah Grogol. Banjir sedalam sekitar 30 sentimeter itu membuat banyak pengendara mobil dan sepedamotor enggan untuk melintas. Kendaraan-kendaraan tersebut dialihkan ke jalur busway arah Kalideres yang masih bisa di lalui.

Selain banjir, yang perlu diperhatikan pengendara adalah lubang-lubang di jalan yang tertutup oleh genangan air. Pengendara yang melintas lubang yang tertutup genangan air itu berpotensi untuk kehilangan kendali kendaraannya.