Tempeli Biskuit Kemenkes dengan Stiker Kampanye, Caleg PKS Panen Kecaman
Calon anggota legislatif Dapil DKI Jakarta 3, Wirianingsih atau Wiwik, jadi bahan pembicaraan di media sosial Twitter
TRIBUNNEWS.COM – Calon anggota legislatif Dapil DKI Jakarta 3, Wirianingsih atau Wiwik, jadi bahan pembicaraan di media sosial Twitter. Baru-baru ini, politisi PKS ini menempeli biskuit Kementerian Kesehatan dengan stiker dirinya. Padahal biskuit yang dibagi-bagikan untuk korban banjir tersebut dibeli dengan anggaran negara.
"Inilah kelakuan @wirianingsih caleg partai dakwah yg gk bisa bedakan antara Iklas," ujar akun @doggerice.
Pemilik akun @yudhawiranata juga menyesalkan penempelan stiker tersebut. "Ibu @wirianingsih tega sekali anda mendompleng bencana utk kepentingan politik?" kicaunya.
Selanjutnya ia juga mengatakan, "Kalo bener bantuannya dari doi sih masih mending, lha ini bantuan dari kemenkes diklaim kalo @wirianingsih yg 'memperjuangkan'. Prek!!!"
Lain lagi dengan pemilik akun @WJB__. Ia mengatakan, "Pernah lihat "Posko Jokowi" dan dia nongkrong disana saat banjir atau bungkusan jokowi? Bandingkan dg @wirianingsih yg kampanye illegal."
Sementara itu, @OrissaSofyan mengatakan, "Duh, caleg dari PKS ini... Ga usah gini2 juga kali ya. Shame on you @wirianingsih."
Seperti diwartakan, biskuit untuk korban banjir itu ditempeli foto dirinya. Tak cukup hanya foto, pada bungkus biskuit itu juga ada tulisan "Bantuan ini diperjuangkan dan diusahakan oleh Dra Wirianingsih, M.Si Anggota DPR RI Komisi IX Fraksi PKS Periode 2009-2014. Caleg DPR RI Dapil DKI 3. Cerdas-Ramah-Peduli".
Menanggapi hal itu, Wirianingsih mengklaim tidak tahu-menahu dengan pemberian biskuit gratis berfoto dirinya itu. "Saya tidak tahu, dan tidak menduga," ujar Wirianingsih di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (20/1/2014).
Ia mengatakan, hal itu tidak melanggar undang-undang. Ia juga mengklaim tidak pernah menginstruksikan penggunaan atribut kampanye. "Saya berprasangka saja, kalau teman-teman di lapangan berniat baik," imbuhnya.
Sebelumnya, Wirianingsih pernah menjadi bahan pembicaraan di media sosial terkait pernyataannya yang dinilai kurang simpatik terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Hal ini disampaikan Wirianingsih pada rapat dengar pendapat di parlemen dengan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi pada 2013 silam. Rapat tersebut, di antaranya, menyinggung soal obat gratis bagi ODHA.
"Ada penyakit seperti HIV/AIDS kok malah dapat obat gratis? Harusnya mereka ada semacam punishment (sanksi) karena kesalahan mereka sendiri tidak menerapkan pola hidup sehat," kata Wirianingsih.
Pernyataan ini sangat menyakitkan ODHA. "Itu sangat diskriminatif, membuktikan bahwa dia menganggap HIV/AIDS layak dihukum. Dia tidak manusiawi. Orang yang menderita HIV/AIDS itu, dia sudah merasa terhukum karena stigma sosial masih kuat," kata aktivis HIV/AIDS, Baby Jim Aditya.
Belakangan, Wirianingsih menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya tersebut.