Pedagang Lantai 3 Pasar Blok G Tanah Abang Tutup
Puluhan kios atau lapak yang berada di lantai 3 Pasar Blok G terlihat tutup. Hal ini dikarenakan pengunjung yang tidak
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kondisi Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2014) sangatlah memprihatinkan. Puluhan kios atau lapak yang berada di lantai 3 Pasar Blok G terlihat tutup. Hal ini dikarenakan pengunjung yang tidak datang untuk membeli barang dagangan mereka.
Pasar yang merupakan kebanggaan dari Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) karena bisa merelokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) sekitar Pasar Tanah Abang terlihat sepi dari pengunjung. Beberapa janji yang diberikan Jokowi untuk para pedagang belum juga terealisisasi.
Seperti halnya eskalator, jembatan penghubung antara Blok F dan Blok G, serta pintu Stasiun Tanah Abang yang akan dibuka dekat Pasar Blok G. Pantauan Warta Kota, pada lantai tiga Pasar Blok G banyak sekali lapak atau kios yang tutup.
Para pedagang lebih memilih berjualan di Pasar Malam Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat. Sebagian pedagang di lantai tiga mengaku tetap bersabar menantikan dari janji orang nomor satu Jakarta itu.
"Sudah ada sekitar dua bulan, pedagang lantai tiga sudah tutup. Kita ga bisa nyalahin juga sih karena memang ga ada pemasukan sama sekali," kata Tarsidi (42) salah seorang pedagang pakaian di lantai 3 Pasar Blok G Tanah Abang kepada Warta Kota di kios dagangannya, Kamis (6/2/2014).
Pria yang akrab disapa Awe itu mengaku semenjak dua bulan lalu barang dagangannya tidak laku dijual di lantai 3 Pasar Blok G. Padahal, harga yang ditawarkan untuk para pembeli sangatlah murah yaitu untuk baju antara Rp 70.000 sampai Rp 90.000.
Sedangkan untuk celana di jual dengan harga Rp 120.000. "Selama dua bulan ini saya ga ada penglaris. Soalnya, kalau ada pengunjung liat lantai 3 sepi makannya mereka ga jadi beli," kata pria yang dulunya berdagang kaki lima di dekat kantor Pemadam Kebakaran.
Menurutnya, omzet keuntungan yang dia dapatkan sangatlah berbeda jauh ketika berdagang kaki lima. Namun, dia mengaku tetap menunggu janji Jokowi untuk memperbaiki kondisi Pasar Blok G Tanah Abang. Pasalnya, ketika berdagang kaki lima, dia bisa mengantongi uang sehari sebesar Rp 1 juta. Sementara selama dua bulan ini, dia tidak mendapatkan uang sama sekali.
"Omzet keuntungan kotor Rp 1 juta. Kalau keuntunganya antara Rp 200.000 sampai Rp 300.000 minimal," katanya.
Menurutnya, seharusnya eskalator yang sudah dijanjikan Jokowi semenjak enam bulan lalu segera direalisasikan. Pasalnya, pengunjung untuk naik ke lantai 3 Pasar Blok G sendiri kecapean dan membutuhkan eskalator. "Eskalator harus segera dibangun, terus jembatanpenghubung dan Pintu keluar kereta juga. Biar pengunjung Pasar Blok G ramai," pungkasnya.