Tiba dari Pakistan, Masitoh Melahirkan di Bajaj
Masitoh (30) sebisa mungkin menahan rintihan ketika berada di atas bajaj.
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Jakarta - Masitoh (30) sebisa mungkin menahan rintihan ketika berada di atas bajaj. Sebab, secara tiba-tiba perutnya merasa sangat sakit.
Ia mengalami kontraksi pada kehamilannya. Jarak antara kontraksi pertama hingga kontraksi ketiga pun sangat dekat, hanya berselang sekitar lima belas menit. Di jok belakang bajaj, ia pun melahirkan seorang bayi perempuan, tanpa bantuan seorang pun.
Peristiwa kelahiran bayi itu tidak pernah terprediksi oleh Masitoh. Kejadian bermula ketika pada Rabu (5/2/2014) dia sampai di Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta Utara, setelah selama satu minggu lebih melakukan perjalanan laut dari Pakistan. Kepulangan Masitoh ke Indonesia untuk menjenguk orang tuanya yang sedang sakit, di kampung halamannya di Sukabumi.
Dari kawasan Pelabuhan Tanjung Priuk, pagi itu ia menumpang taksi menuju ke Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Tetapi karena tidak tahu jalan, sopir taksi justru memilih jalan melalui Pluit, Jakarta Utara yang notabene semakin menjauh dari Terminal Kampung Rambutan. Bahkan, ketika sampai di Pluit, sopir taksi meminta agar Masitoh turun dengan alasan akses jalan yang macet karena banjir.
"Argonya sudah hampir Rp100 ribu, saya disuruh turun. Dia bilang jalanan banjir, mobil tidak bisa melintas," terang Masitoh ketika ditemui di ruang perawatan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ibnu Sina, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Kamis (6/2/2014).
Masitoh ingat benar saat itu jam menunjuk pada lima pagi. Di daerah Pluit, ia pun sempat bertanya kepada beberapa orang yang ditemui, bagaimana cara dia sampai ke Terminal Kampung Rambutan.
"Kata orang, kalau Kampung Rambutan masih jauh. Saya lalu diminta naik bajaj ke Grogol untuk mencari bus jurusan Kampung Rambutan di sana. Saya kemudian mencegat sebuah bajaj," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.