Terjun Payung Bisa Hilangkan Stress
Ada berbagai cara untuk menghilangkan stres dari tekanan pekerjaan hingga rutinitas sehari-hari
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada berbagai cara untuk menghilangkan stres dari tekanan pekerjaan hingga rutinitas sehari-hari. Satu di antara yang patut dicoba adalah terjun payung.
Menurut Audie S Latuheru, Ketua Komunitas Terjun Payung Jakarta (Kopaja), terjun payung bisa menjadi obat penghilang stres yang ampuh. "Banyak penerjun curhat, sekali terjun payung bisa menghilangkan stres selama seminggu," ujar Audie kepada Tribunnews.com, Minggu (9/2/2014).
Selain itu, olahraga ini bisa membantu melenyapkan fobia ketinggian. Ia menilai terjun payung terbilang istimewa dibandingkan olahraga lainnya.
"Banyak positif yang bisa didapat dari terjun payung karena mencakup banyak aktivitas fisik, otak, dan mental," kata Audie.
Rangkaian aktivitas fisik dimulai dari pemanasan sebelum terjun, lari, senam, mengecek payung hingga melipat payung. Ketika berada di dalam pesawat, mental dan otak penerjun pun diuji. Seorang penerjun diingatkan untuk selalu berhati-hati, cepat dalam mengambil keputusan, dan tampil percaya diri.
Otak diajak selalu menjaga fokus agar tetap seimbang saat melompat, melayang di udara, dan mendarat. "Semuanya bisa didapat dari terjun payung, kompleks. Bukan cuma fisik tetapi mental, kerja otak, dan syaraf diajak kerja. Saat melayang kita perlu berhitung, hingga mendarat dengan baik," tutur Audie.
Audie dan kawan-kawan terbuka untuk setiap pecinta atau pehobi terjun payung yang ingin bergabung dengan Kopaja, termasuk mereka yang sekadar ingin merasakan sensasi terjun payung. Penerjun pemula bisa terjun tandem bersama pendamping instruktur.
Selain itu, pemula bisa juga dengan terjun Accelerated Free Fall (AFF) dengan panduan instruktur melalui panduan dari radio yang dipasang di badan penerjun. Sebelum beraksi, penerjun lebih dulu dibreafing soal instruksi-instruksi dan tahapan terjun payung
"Terjun tandem bisa dilakukan bagi mereka yang sangat takut. Kalau AFF nanti terjun sendiri tetapi dipandu instruktur melalui radio mulai dari naik pesawat, terjun, kapan harus membuka payung, saat melayang hingga mendarat," terang Audie.
Tak ada pantangan tertentu bagi seorang penerjun asalkan sehat fisik dan mental. "Semua orang bisa terjun payung selama sehat dan siap mental. Paling tidak cek tensi, itu indikator paling gampang mengetahui orang sehat atau tidak," katanya.
Ia menuturkan, Kopaja juga selalu membawa tim medis saat mengadakan kegiatan terjun payung. Sejauh ini, Kopaja beranggotakan lebih dari 100 orang dari berbagai profesi. Anggota termuda di Kopaja berumur 18 tahun, sementara anggota tertua berumur 60 tahun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.