Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bus Baru TransJakarta Tapi Komponen Karatan: Ini Kata Perusahaan Penyedia

berkaratnya beberapa komponen transjakarta disebabkan karena cuaca yang buruk saat pengapalan.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Bus Baru TransJakarta Tapi Komponen Karatan: Ini Kata Perusahaan Penyedia
KOMPAS.com
Bus Transjakarta baru yang dibeli Pemprov DKI Jakarta dari China diduga bus bekas yang direkondisi. Beberapa bagian dari bus tidak menunjukkan alat transportasi itu adalah barang baru. (Kiri) Bus gandeng dengan nomor B7146 IX. (Kanan) Tabung oli power steering karatan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT San Abadi selaku agen tunggal pemegang merek (ATPM) penyedia bus transjakarta bermerek Ankai menepis kabar yang menyebutkan kalau komponen yang digunakan dalam bus-bus baru tersebut merupakan suku cadang bekas.

Direktur PT San Abadi Indra Krisna mengatakan, berkaratnya beberapa komponen transjakarta disebabkan karena cuaca yang buruk saat pengapalan. Pengiriman bus tersebut dilaksanakan selama dua kali.

Pengiriman pertama pada pertengahan November sebanyak 29 unit dan berlangsung lancar. Adapun pengiriman kedua terkendala cuaca berkabut serta gelombang tinggi.

Bus yang seharusnya dikirim pada 20 November dari Pelabuhan Shanghai dan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada 3 Desember, molor diberangkatkan.

Bus itu diberangkatkan pada 29 November dan tiba di Jakarta pada 2 Januari 2014. Pengiriman yang dijadwalkan selesai selama 14 hari mundur menjadi 6 minggu.

"Barang apa pun kalau kondisi 6 enam minggu berada di sekitar laut, pelabuhan, atau di laut dengan kondisi angin laut, akan berdampak negatif. Maka, yang terjadi adalah beberapa minor komponen mengalami karat," kata Indra di Balaikota Jakarta, Senin (10/2/2014).

Ia menjelaskan, untuk menjaga kualitas barang, biasanya ATPM memberikan wax atau lilin sebagai pemoles bus. Namun, hanya badan bus itu saja yang dipoles menggunakan lilin. Hal itu juga sebagai upaya untuk mencegah bus menjadi berkarat.

BERITA TERKAIT

Adapun bagian interior atau mesin tidak bisa terlindung menggunakan wax sebab apabila terkena panas, justru akan membahayakan mesin.

Indra memastikan kerusakan hanya berada pada komponen kecil (minor), tidak sampai ke mesin. Menurut dia, tidak masuk akal apabila kemudian ATPM merekondisi atau mengubah komponen bus yang ada jika kerusakan hanya pada komponen minor saja.

"Akan tetapi, biar bagaimanapun juga ini sudah terjadi. Jadi, apa pun yang terjadi, kita dari pihak APTM akan bertanggung jawab atas apa yang terjadi," kata Indra.

Di samping itu, ia juga menampik kalau bus-bus yang datang itu berisi komponen bekas. Di dalam komponen itu ada key number atau nomor mesin produksi. Masyarakat dapat mengetahui bus itu diproduksi tahun berapa.

Ada konsultan dari China yang melakukan final checking di sana. Apabila kondisi barang sesuai dengan spesifikasi yang ada, baru dikirim ke negara pemesan.

Menurut Indra, bus kota dengan spesifikasi high floor deck atau lantai tinggi hanya ada dua di dunia, yakni Bogota dan Jakarta. Oleh sebab itu, tidak mungkin bus itu diambil dari onderdil bekas karena bus itu ada ketika telah dipesan.

Salim dari bagian Layanan Purna Jual PT San Abadi mengatakan, uap laut dan proses oksidasi menyebabkan beberapa komponen bus transjakarta menjadi berkarat.

Adapun pada besi maupun aluminium, kemungkinan terburuknya adalah tumbuhnya jamur. Namun, ia memastikan setelah melakukan berbagai koreksi, tidak ada yang rusak sedikit pun pada bagian mesin.

"Kotoran apa pun bisa saja nempel dan mencucinya juga harus pakai solar. Ini karena kalau kena oksidasi lama, ya jadinya berkarat, satu bulan lebih di laut," kata Salim.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas