Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pedagang Sablon di Pasar Senen Menolak Jika Pindah ke Tanah Abang

Sebagian besar pedagang sablon di Pasar Senen, Jakarta Pusat, menolak bila memang nantinya dipindahkan ke Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Pedagang Sablon di Pasar Senen Menolak Jika Pindah ke Tanah Abang
kompas.com
Pasar Sablon di Pasar Senen Jakarta Pusat 

Tribunnews.com, Bandung - Sebagian besar pedagang sablon di Pasar Senen, Jakarta Pusat, menolak bila memang nantinya dipindahkan ke Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat. Menurut mereka, sebagian pelanggan sudah mengenal lantai 2 Pasar Senen sebagai pusat sablon dan grosir kaus dalam partai besar.

Syamsudin (57), pemilik Toko Reklame Indonesia di Blok 1 Lantai 2, Pasar Senen, sudah 27 tahun berdagang di pasar tersebut. Pelanggannya tidak hanya dari Jakarta, tetapi juga dari luar kota. Ia khawatir bakal rugi bila pindah ke Blok G. Selain berisiko kehilangan pelanggan, dirinya juga tidak bisa menjamin apakah toko baru akan seramai tokonya di Pasar Senen.

"Kalau di sana (Blok G Tanah Abang) nanti mulai dari awal lagi, pelanggan setia memang enggak bakal pergi, tapi kita kan juga butuh pemasukan, takutnya di sana malah nanti sepi," ujar Syamsudin di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2014).

Ia bertekad akan bertahan di kiosnya sekarang meskipun diimingi-imingi sewa murah di Blok G. Syamsudin mengatakan, rata-rata kios di Blok 1 Pasar Senen disewa dengan harga mencapai Rp 200 juta per tahun.

"Yang penting itu kan omzetnya, sebelumnya kita juga sempat dipindahin ke Mangga Dua, tetap saja pindah lagi di sini soalnya di sana enggak selaku seperti di sini," kata dia.

Syamsudin menuturkan, posisi tokonya yang berada di depan tangga masuk Pasar Senen sangat strategis untuk menjaring konsumen. Pada musim kampanye seperti ini, dia bisa mendapatkan omzet lebih dari Rp 2 miliar dalam sebulan.

Nini (46), pemilik Toko Andalas, juga menolak bila dipindah ke Blok G karena khawatir tokonya akan sepi pembeli. "Ya, maunya mah di sini saja. Walaupun tempatnya agak masuk ke dalam, tapi seenggaknya sehari bisa dapat pemasukan Rp 2 juta, Kalau di Blok G nanti sepi, sekarang saja pedagang banyak yang pergi kan di Blok G," ujarnya.

BERITA REKOMENDASI

Nini yang sudah 20 tahun berdagang di Pasar Senen mengatakan, harga sewa kios miliknya sebesar Rp 20 juta per tahun. Itu karena kiosnya terletak di dalam Pasar Senen Blok 5 lantai 2.

Pantauan Kompas.com, aktivitas jual beli di Pasar Senen sangatlah tinggi, terlebih sudah memasuki masa jelang pemilihan umum. Banyak para anggota calon legislatif yang memesan atribut kampanye di tempat tersebut.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menyebutkan, sepinya pembeli di Pasar Blok G disebabkan tidak adanya ciri khas dan karakteristik, seperti di blok-blok lainnya di Pasar Tanah Abang. Oleh karena itu, berkumpulnya tukang sablon dan spanduk diharapkan bisa menarik pengunjung untuk datang ke pasar itu.

Saat ini, tukang spanduk di Pasar Senen sudah memiliki konsumen tetap sehingga apabila para tukang spanduk pindah ke Blok G, konsumen akan mencari dan berbelanja di Blok G. Di samping itu, Pemprov DKI Jakarta juga tidak akan memperpanjang masa gratis sewa kios.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas