Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Asyiknya Bus Tingkat City Tour Jakarta, Bisa 'Selfie' dan Ajak Anak Jalan-jalan

Saat bertanya, tak satupun penumpang tahu apa dan siapa itu Juanda

Penulis: Eri Komar Sinaga
zoom-in Asyiknya Bus Tingkat City Tour Jakarta, Bisa 'Selfie' dan Ajak Anak Jalan-jalan
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Bus tingkat wisata Jakarta melintas di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2014). Mulai hari ini, bus tingkat wisata bisa dinikmati warga untuk berkeliling Kota Jakarta. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rika sedang asyik menceritakan mengenai sejarah penamaan Jalan Juanda, Gambir, Jakarta Pusat, kepada wisatawan Bus City Tour Jakarta atau bus tingkat pariwisata.

Rika yang bertugas sebagai guide mencoba berinteraksi dengan penumpang. Rika pun bercerita mengenai sejarah Juanda. Saat bertanya, tak satupun penumpang tahu apa dan siapa itu Juanda.

Saat hendak menerangkan, Rita harus menahan ceritanya. Pasalnya, penumpang sudah turun.

"Maaf mbak, kami turun di sini," ujar seorang ibu dengan nada datar. Rika kemudian diam. Sore itu, Senin 24 Januari 2014, tidak banyak wisatawan menggunakan bus City Tour Jakarta.

Hari itu merupakan hari perdana pengenalan bus keliling Jakarta. Gratis. Mungkin karena gratis tersebut banyak penumpang bus tersebut bukanlah wisatawan yang sebenarnya. Mereka terlihat turun dari satu halte ke halte yang lain. Mirip penumpang Trans Jakarta.

"Kita dari tim mengharapkan masyarakat tidak memanfaatkan program city tour sebagai media transit saja dari satu shelter ke shelter yang lain. Program ini bertujuan untuk mengkampanyekan Jakarta kepada masyarakat," ujar Rika saat mengobrol dengan Tribunnews di sela-sela tugasnya sebagainya pemandu wisata.

Rika sebenarnya tidak mempermasalahkan harus mengulang-ulang keterangannya karena penumpangnya bisa dikatakan selalu berganti dari satu shelter ke shelter lainnya.

Berita Rekomendasi

Hanya saja Rika khawatir masyarakat tidak mendapat informasi mengenai sejarah dan kota wisata di Jakarta. Padahal, city tour bertujuan untuk mengenalkan wisata sejarah Kota Jakarta.

"Sebenarnya enggak apa-apa kalau diulang-ulang. Tapi kami harapkan masyarakat mendengarkan," kata dia.

Tidak hanya itu, penumpang city tour juga banyak yang sekedar bernarsis ria. Alih-alih mendengarkan pemandu wisata, mereka sibuk berfoto ria di dalam dengan kamera baik seluler atuapun pocket. Saling memfoto atau ber-selfie ria.

Lumian (42), misalnya, membawa anak-anaknya dari Pulo Gadung tak memusingkan apakah mereka mendapat cerita mengenai Juanda atau siapa yang membangun Mesjid Istiqlal. Dia asyik bergambar bersama anak-anaknya.

"Kebetulan tadi pagi saya melihat di TV. Saya bersama anak-anak berangkat dari Istiqlal (shelter Juanda). Senang juga, tidak perlu repot-repot membawa anak-anak," ujar Lumian yang memilih duduk di tingkat dua bus yang dilengkapi CCTV tersebut.


Lumian bahkan akan mengajak lagi anak-anaknya untuk menikmati City Tour. "Nyaman, enggak bayar. Terimakasih pak gubernur," kata dia.

Melihat banyaknya penumpang yang bernarsis ria, Rika berandai-andai agar diterbitkan peraturan penumpang tidak boleh bernarsis ria.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas