Laporan Wartawan Tribunnews.com Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Helmy, jurnalis foto laman berita Liputan6.com, kehilangan seperangkat kamera senilai puluhan juta rupiah, saat ia menunaikan salat Magrib, Rabu (6/3/2014).

Peristiwa itu, berawal kala Helmy hendak mengabadikan momentum salat jenazah Sertu Imam Syadi'i, di Masjid Nurul Bahar, kompleks Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Imam adalah korban meninggal akibat insiden meledaknya gudang amunisi Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL, di Jakarta Utara.

Saat jenazah sudah dibawa ke masjid, azan Magrib berkumandang. Sejumlah kerabat dan rekan-rekan almarhum, memutuskan untuk melakukan salat Magrib, termasuk Helmi.

Helmy menunaikan salat di saf ketiga, dan karena di belakangnya juga terdapat barisan lain, ia terpaksa meletakan tas merek Deuter warna birunya di lokasi yang agak jauh.

"Niat saya itu salat Magrib, dan waktu salat jenazah saya bisa langsung mengambil gambar. Tapi setelah salat, saya lihat tas saya sudah raib, ini mungkin cobaan," katanya.

Ia sempat panik, dan langsung menyisir ke arah pintu keluar utama masjid. Namun, usahanya sia-sia.

Helmy lalu menemui petugas keamanan, dan menceritakan hal itu. Petugas keamanan rumah sakit, membantu Helmy dengan menutup akses pintu belakang masjid. Helmy kemudian menyisiri rumah sakit, mencari tas miliknya itu.

Tas tersebut, kata Helmy berisi dua unit kamera, yakni Nikon d300s dan Nikon d300,selain itu terdapat juga lensa tele 80-200 dan lensa pendek 14-55 serta satu unit lampu flash.

Ia juga menyimpan komputer jinjing yang berisi hasil "jepretan" beberapa tahun belakangan di tas tersebut. Ditaksir, peralatan yang hilang itu harganya lebih dari Rp 50 juta.

"Foto-foto saya seharian juga ada di kamera itu," jelasnya.