Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Telanjur Malu Dengan Warga

Ketua Komisi B (bidang Transportasi) DPRD DKI Jakarta Selamat Nurdin menegaskan moda transportasi Monorel yang dibangun PT JM

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Jokowi Telanjur Malu  Dengan Warga
WARTA KOTA/Angga Bhagya Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Komisi B (bidang Transportasi) DPRD DKI Jakarta Selamat Nurdin menegaskan moda transportasi Monorel yang dibangun PT JM memang tidak layak. Ia justru mempertanyakan kenapa baru sekarang semua orang meributkan PT JM, padahal sudah di resmikan Gubernur DKI Joko Widodo.

"Kenapa sekarang baru ngomongin bussines plan, ngomongin jaminan, kan sudah Ground Breaking, mungkin Gubernur terpaksa ngelanjutin, dia terlanjur malu sama warga DKI karena sudah Ground Breaking," ujarnya di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (6/3/2014).

Menurut Ketua PKS DKI Jakarta ini, moda monorel sudah bisa dipastikan akan bangkrut karena nilai investasinya terlalu besar, mencapai belasan triliun. Sementara potensi penumpangnya tidak besar. "Jangan sampai nanti membebani APBD, diambil alih pemerintah, buang-buang APBD, ini yang kita ingatkan dari dulu ke Pemprov DKI. Namun tetap saja dilanjutkan. Apalagi PT JM itu luar biasa sombongnya, diundang DPRD saja tidak mau datang," ujarnya.

Ia mengingatkan Gubernur Joko Widodo jangan terburu-buru dan seolah menginginkan semacam monumen warisan, yakni moda monorel yang dibangun di masa pemerintahannya. "Harus dipikirkan ke depannya, di masa depan menjadi monumen mangkrak ya buat apa? Jangan buru-buru mengejar legacy, tapi tidak berguna nantinya. Lalu katanya belajar dari kasus Busway dari Cina, Pemprov kapok, tapi Monorel dari Cina didiamkan saja," jelas Nurdin.

Hal senada diungkapkan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Boy Bernadi Sadikin. Menurutnya, di beberapa negara, moda monorel juga tutup dan tidak bisa melanjutkan usahanya. "Mau dapat untung darimana kalau tidak ada penumpang?, masang iklan saja kalau tidak ada penumpangnya ya siapa yang melihat?," ujar Boy di ruangannya.

Ditegaskan Boy, lain halnya jika kawasan yang dilintasi monorel adalah rute gemuk yang akan dinaikki banyak orang. Bahkan, kata dia, Badan Perencaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta pernah mengeluarkan data bahwa penumpang monorel hanya puluhan ribu orang. "Buntutnya pasti disubsidi tiketnya, akhirnya membebani pemerintah, juga membebani masyarakat," ujar Boy. (Ahmad Sabran)

BERITA TERKAIT
Tags:
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas