Korban: Sopir Bus Sempat Diteriaki Ada Kereta Api
Sesaat sebelum melintas, sirine palang perlintasan sudah berbunyi. Sang sopir tetap melaju lantaran tidak ada palang pintu di sisi utara
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, CIBITUNG - Elda (12), hanya bisa merintih kesakitan di sebuah ruangan RSUD Kabupaten Bekasi pada Sabtu (8/3/2014) petang. Tampak sejumlah luka dibalut perban pada wajahnya.
Elda adalah satu di antara peserta rombongan anak yatim yang baru saja mengalami kecelakaan. Bus PO Haryanto mengangkut 32 anak yatim dan empat orang dewasa ditabrak KA Menoreh-Fajar Utama di perlintasan Wanasari, Cibitung, pada pagi hari.
Rombongan yang tujuan awalnya hendak menghadiri undangan acara syukuran cucu Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan di Jakarta itu pun terpaksa harus dirawat di beberapa rumah sakit.
Elda menceritakan, sesaat sebelum melintas, sirine palang perlintasan sudah berbunyi. Sang sopir tetap melaju lantaran tidak ada palang pintu di sisi utara.
"Pas lewati relnya, bis coba tetap jalan, tapi enggak bisa dan kereta sudah dekat. Kami di dalam, sama orang yang di luar sudah pada teriak, tapi bisnya enggak bisa maju juga, enggak kuat menanjak," ujar Elda.
Marta (50), penjaga pintu pelintasan, menceritakan, bahwa memang saat kejadian satu palang pintu tidak berfungsi. Saat itu lalulintas kendaraan tidak ramai.
"Mobil itu sudah berhenti di tengah, mobil sama motor dari arah kanan juga kosong, kondisi lalulintas enggak macet, cuma ada enam motor. Mobil itu kena ekornya, kereta datang dari Barat dan menabrak ekor mobilnya," ujarnya.