Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tertawa Saat Diperiksa Polisi, Assyifa dan Hafitd Psikopat?

Tersangka pembunuh Ade Sara Angelina (18) yakni pasangan kekasih Assyifa Ramadhani (18) dan Ahmad Imam Al Hafitd (19) sempat tertawa

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Tertawa Saat Diperiksa Polisi, Assyifa  dan Hafitd Psikopat?
Warta Kota
Tersangka Hafitd dan Assifa memilih menutup muka dan bungkam saat ditunjukkan kepada pekerja media di Polresta Bekasi Kota, Jumat (7/3/2014). 

Tribunnews.com, Jakarta — Tersangka pembunuh Ade Sara Angelina (18) yakni pasangan kekasih Assyifa Ramadhani (18) dan Ahmad Imam Al Hafitd (19) sempat tertawa dan tersenyum saat diperiksa penyidik kepolisian di Polres Bekasi.

Apa makna dan arti tawa mereka ini? Sebagian orang lebih memilih menilai mereka sebagai psikopat atau penderita ganggguan jiwa atau gangguan kepribadian yang identik dengan perilaku kejam tanpa penyesalan atau tanpa rasa takut.

Menanggapi hal ini Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel, menuturkan bisa saja tawa dan senyum keduanya itu menandakan mereka memang psikopat. Namun, katanya, psikopat adalah sifat dalam keadaan menetap.

"Untuk memastikannya, harus diamati dalam jangka waktu lama," kata pengajar di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian ini, Minggu (9/3/2014).

Menurut Reza, karena senyum dan tawa mereka diamati hanya dalam waktu pendek, ia menganggap hal itu menandakan state atau keadaan incidental atau temporer atau sementara. Hal ini, kata Reza, adalah pertanda keduanya mengalami disorientasi atau kebingungan. "Karena kondisi psikologis mereka yang belum stabil," katanya.

Menurut Reza, dengan itu disorientasi pada mereka timbul, karena ada perasaan takut, berduka, pasrah dan tidak merasa apa-apa, yang datang silih berganti. "Semua perasaan dirasakan silih berganti. Akhirnya ada disorientasi atau kebingungan pada mereka," ujar Reza.

Semestinya, menurut Reza, karena stres mereka masih tinggi, pemeriksaan harus ditunda. "Dan polisi sebaiknya jangan terburu-buru, melakukan pernyataan pers bahwa pelaku sudah mengakui perbuatan mereka," kata Reza. Hal ini, kata Reza, juga untuk menghindari kemungkinan adanya false confession atau pengakuan keliru yang diutarakan keduanya.

Berita Rekomendasi
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas