TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Elisabeth Diana (40) dan Suroto (41), mengaku kehilangan keceriaan putri semata wayangnya Ade Sara Angelina Suroto (19). Meskipun sudah kuliah Ade Sara ternyata masih tidur satu kamar dengan ibunya.

"Walapun sudah besar terus badannya tinggi, tapi orangnya penakut, jadi setiap hari tidurnya bareng saya di kamarnya," kata Elisabeth saat ditemui di rumah duka di Jalan Layur, Blok ABCD, RT 07/11, No. 02, Kelurahan Jati, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (13/3/2014) malam.

Berulang kali ia menceritakan betapa indahnya kenangan bersama buah hatinya itu, namun tak setetes pun air matanya tumpah.

Seolah ia tidak menganggap bahwa itu semua kini hanyalah kenangan. Bahkan beberapa kali ia tertawa kecil saat menceritakan kenangan-kenangan menggelitik bersama putri cantiknya itu.

"Dia senang nyanyi lagu dangdut sambil sedikit bergoyang. Saya suka ketawa kalau lihat dia begitu," kata Elisabeth.

Sebagai seorang ibu, ia mengaku memperlakukan Ade Sara layaknya sahabat. Perempuan berusia 40 tahun ini mengatakan, Ade Sara memiliki karakter yang lembut, namun tegas dalam bersikap.

"Karena sikapnya itu pernah saya dan dia seperti anak kecil. Kita seperti marahan gitu, diam-diaman, tapi nggak lama langsung ketawa sama-sama. Kita tahu kita tidak bisa diam-diaman terlalu lama," katanya.

Kini semuanya hanya kenangan, namun Elisabeth mengaku sudah ikhlas atas kepergian putri semata wayangnya itu.