Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jual Beli Rusun Pinus Elok Didalangi Orang Dalam

Namun, dia merasa ditipu, karena setelah menyerahkan uang dan dokumen persyaratan, unit rusun yang ditinggalinnya justru disegel.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Jual Beli Rusun Pinus Elok Didalangi Orang Dalam
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Warga waduk Ria-rio membawa dispenser air minum untuk dibawa ke ruangan Rusun Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur, Senin (30/9/2013). Sebagian warga mulai beres-beres rumah mereka untuk segera ditempati. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah seorang warga Rumah Susun Pinus Elok berinisial ER (53), terang-terangan membuka seputar praktik jual beli rusun yang melibatkan calo, di Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur.

ER mendapat rusun setelah membayar jutaan rupiah kepada wanita berinsial F. Namun, dia merasa ditipu, karena setelah menyerahkan uang dan dokumen persyaratan, unit rusun yang ditinggalinnya justru disegel.

Saat ditemui Rabu (26/3/2014), ER menuturkan mendapatkan kunci rusun dari F, yang mengaku bisa memasukan warga di rusun Pinus Elok karena mengenal "orang dalam" di rusun tersebut. ER akhirnya diminta bayaran jutaan rupiah, melalui dua kali proses pembayaran.

"Saya diminta bayar Rp 10 juta dan dicicil 2 kali," kata ER, kepada wartawan, di wilayah Cakung, Jakarta Timur, Rabu sore.

ER menyatakan, F mengaku bekerja kepada seorang berinisial AK, petugas kebersihan di rusun Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur. AK merupakan petugas kebersihan yang memegang kunci-kunci rusun.

Menurut ER, dia membayar uang muka Rp 5 juta kepada F, sebagai uang muka dengan bukti sebuah kuitansi pada 9 Oktober 2013. Beberapa waktu berselang, ia kembali melunasi sisa pembayaran Rp 5 juta, namun tanpa kuitansi pembayaran.

"Yang kedua tanpa kuitansi, dan saya langsung dikasih kunci," ujar ER.

Berita Rekomendasi

Setelah mendapatkan kunci, ER berserta istrinya S, kemudian menempati rusun pada November 2013. Namun, baru beberapa bulan menempati rusun tersebut, tempat tinggalnya kemudian disegel oleh pihak pengelola. Dia diminta angkat kaki dari rusun tersebut. ER sekarang mengontrak.

"Tapi barang-barang masih boleh disimpan di unit," ujar ER.

Merasa ditipu, istri ER kemudian melaporkan F di Mapolsek Cakung pada 8 Maret 2014. Namun, F sendiri menurutnya hingga kini belum diketahui keberadaannya sejak kasus jual beli rusun terekspos di media. "Dia sudah menghilang dari tempat tinggalnya," jelas ER.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas