TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolsek Cipayung Ua Triyono menuturkan pihaknya masih menunggu hasil uji puslabfor Mabes Polri untuk melihat penyebab kebakaran 6 kafe remang-remang di Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur yang menewaskan 3 perempuan pekerja kafe.
Dari hasil itu, kata Ua, barulah pihaknya bisa menentukan apakah kebakaran kafe dilakukan secara sengaja atau tidak.

Dari sana pula, pihaknya bisa melihat adakah hubungan antara kebakaran kafe dengan tiga tersangka pemerasan dan pengamcaman pengelola kafe yang kini ditahan polisi.

"Dibakar atau terbakar, tergantung hasil puslabfor polri. Kami masih tunggu hasilnya," kata Ua saat dihubungi, Selasa (22/4/2014).

Menurut Ua dalam peristiwa itu ada 3 pekerja kafe yang tewas terbakar dan ditemukan berpelukan di kamar mandi kafe. Mereka adalah Yeni (21), Ade (28) dan Kika (25).

Sementara tiga pekerja kafe lainnya berhasil selamat dimana dua diantaranya mengalami luka bakar yakni Darti (30) dan Anggi (20).

Ua menjelaskan dari kesaksian 3 perempuan pekerja kafe yang selamat diketahui saat kejadian mereka sedang tidur termasuk 3 pekerja kafe yang akhirnya tewas terpanggang.

"Dari keterangan yang selamat, api berawal dari atap kafe. Setelah itu makin membesar dan ke enam perempuan itu langsung bangun tidur dan menyelamatkan diri," katanya.

Menurut Ua, tiga perempuan lari melalui pintu samping dengan berupaya menerobos api yang mulai membesar, sementara 3 perempuan lainnya lari ke arah kamar mandi kafe.

"Tiga perempuan yang lari ke kamar mandi kafe akhirnya tewas terbakar, sementara 3 perempuan yang lari lewat pintu samping selamat, walau dua orang luka bakar," kata Ua.

Ia menjelaskan dari keterangan pekerja kafe yang selamat, di mana api berawal dan berasal dari atap kafe memang mengindikasikan kafe dibakar.

Namun ia mengaku tidak dapat memastikannya karena mungkin saja ada hal lain yang menyebabkan api datang dari atap kafe.

"Kalau asalnya dari atap, semua kemungkinan bisa saja diasumsikan," kata Ua.(bum)