Sopir Angkot Dibiarkan Masuk Area Proyek
Alasan pihaknya tidak melakukan tindakan pencegahan karena menghindari munculnya keributan atas penolakan para sopir
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Reporter Wartakotalive.com, Dwi Rizki
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Terkait adanya upaya pembukaan paksa pagar pembatas pada penutupan lajur pada Terminal Angkutan Dalam Kota Lebak Bulus yang dilakukan para sopir saat ini, Kasudin Perhubungan Jakarta Selatan, Arifin HM mengatakan, kalau pihaknya sudah mengetahui dan sudah melakukan pengawasan terkait aktivitas tersebut.
Alasan pihaknya tidak melakukan tindakan pencegahan karena menghindari munculnya keributan atas penolakan para sopir. Sehingga pihaknya bersama UPT Terminal hanya melakukan penjagaan dan pengaturan arus lalulintas pada Jalan Raya Lebak Bulus dan armada yang hendak masuk ke dalam Terminal Lebak Bulus.
"Kami menghindari adanya keributan. Karena memang proses pembangunan MRT (Mass Rapid Transit-red) belum berjalan, masih menunggu serah terima Terminal Lebak Bulus dari Pemprov DKI Jakarta kepada MRT," jelasnya kepada Wartakotalive.com, Rabu (7/5/2014).
Akan tetapi diyakinkannya kalau fungsi dari empat lajur Terminal Angkutan Dalam Kota Lebak Bulus yang ditutup tersebut sudah tidak aktif. Aktivitas sopir maupun armada yang masuk hanya berupa parkir kendaraan, sedangkan kegiatan operasional armada berada pada dua lajur yang tersedia tepat di sebelah Halte Bus TransJakarta Lebak Bulus.
"Dua lajur masih difungsikan untuk menaik-turunkan penumpang, bersifat lintasan. Saya perkirakan kalau serah terima sudah dilakukan dan alat berat sudah masuk untuk mulai pembangunan, secara otomatis armada juga pasti akan keluar," jelasnya.