Terminal Dalam Kota Lebak Bulus Dibuka Paksa
Pembukaan empat dari enam lajur yang ditutup pada sekira akhir bulan Februari 2014 lalu tersebut dilakukan para sopir Metromini
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Reporter Wartakotalive.com, Dwi Rizki
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Karena dinilai tidak memadai, para sopir Angkutan Umum Dalam Kota Terminal Lebak Bulus membuka paksa sebagian lajur Terminal Angkutan Dalam Kota Lebak Bulus yang sebelumnya ditutup Sudin Perhubungan Jakarta Selatan terkait proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang kini sedang dalam tahap pembangunan.
Pembukaan empat dari enam lajur yang ditutup pada sekira akhir bulan Februari 2014 lalu tersebut dilakukan para sopir Metromini maupun Mikrolet saat ini karena menilai dua lajur yang disediakan tidak cukup menampung ratusan armada yang masuk ke dalam Terminal Angkutan Dalam Kota Lebak Bulus setiap menitnya.
"Kita sudah coba ikutin aturan (penutupan-red), tapi tetep aja nggak bisa. Bisa dilihat sendiri, mobil yang masuk itu bukan satu-dua, tapi ratusan tiap menit, jadi nggak mungkin kalau cuma jadi lintasan aja," jelas Muchlis (46) sopir angkutan umum 106 Parung-Lebak Bulus, kepada Wartakotalive.com di lokasi, Rabu (7/5/2014).
Walau begitu, dirinya secara langsung menyayangkan atas inisiatif para rekannya yang telah menyalahi aturan. Tetapi, menurutnya tindakan tersebut merupakan yang terbaik. Karena sejak diterapkan penutupan sebagian lajur, beberapa penumpang mengaku kesulitan untuk bisa naik dan mencari angkutan umum.
"Kita juga lihat sewanya, kasian juga nggak bisa cepet naik (angkutan-red). Lagipula malah tambah macet, soalnya sewa jadi naik di pinggir jalan," jelasnya berkilah.