Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Disdik DKI Belum Putuskan Pecat Kepsek SDN 09 Makasar

Nasrudin mengatakan, pencopotan Kepala SDN Makasar 09 Pagi, Sri Hartini, masih menunggu surat keputusan dari kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Disdik DKI Belum Putuskan Pecat Kepsek SDN 09 Makasar
KOMPAS.COM/ROBERTUS BELARMINUS
Ruang kepala sekolah SD 09 Pagi Makasar, Jakarta Timur bersebelahan dengan lokasi penganiayaan Renggo Khadafi (11) pelajar yang diduga kuat dianiaya kakak kelasnya SY (13). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Buntut dari meninggalnya Renggo Khadafi (11) bocah kelas V SD yang diduga dianiaya kakak kelasnya, Gubernur DKI, Joko Widodo memerintahkan untuk mencopot Kepala SDN 09 Makasar, Sri Hartini. Selanjutnya Sri akan kembali menjadi guru.

Sampai saat ini, Dinas Pendidikan DKI Jakarta (Disdik) masih melakukan pembuatan berita acara pemeriksaan (BAP) terhadap Sri Hartini.

Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar (Dikdas) Jakarta Timur, Nasrudin mengatakan, pencopotan Kepala SDN Makasar 09 Pagi, Sri Hartini, masih menunggu surat keputusan dari kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan BKD DKI Jakarta. Pihaknya mengaku sudah menyerahkan BAP atas Sri Hartini ke Disdik DKI.

"Karena BAP itu kan harus dilakukan berjenjang, ya tunggu saja hasilnya. Sampai hari Rabu ini kepala SDN Makasar 09 Pagi belum dinonaktifkan," kata Nasrudin, Kamis (8/5/2014).

Sebelumnya, setelah melayat dan menyambangi sekolah Renggo Khadafi Joko Widodo memerintahkan agar Kepala Sekolah SD Negeri 09 Makasar dicopot, Selasa (6/5/2014).

"Kepala sekolah harus tanggungjawab dan saya perintahkan untuk dicopot," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi di rumah duka, Jalan Asri RT10/07, Makasar, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Selasa (6/5/2014).

Jokowi yang juga sebagai bakal calon presiden dari PDI Perjuangan ini mengatakan, peran serta dari keluarga maupun pihak sekolah sangat diperlukan bagi pertumbuhan anak.

Berita Rekomendasi

Menurut Jokowi, orangtua merupakan pilar pertama yang mempangaruhi pertumbuhan karakter anak. Kemudian, pihak sekolah yang memberikan pendidikan ekstra dalam rangka membentuk pertumbuhan dan karakter anak.

"Artinya, sekolah harus selalu mengontrol, manajemen pengawasan dilakukan. Bukan urusan matimatika, IPA, IPS saja, saya kira pendidikan budi pekerti sangat penting sekali," ucap Jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas