Polisi Akan Periksa Dokter yang Tangani Rekam Medis Renggo
Polres Metro Jakarta Timur masih melakukan pemeriksaan terhadap seluruh saksi dalam kasus dugaan penganiayaan yang mengakibat kematian Renggo Kadapi
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pihak kepolisian Polres Metro Jakarta Timur masih melakukan pemeriksaan terhadap seluruh saksi dalam kasus dugaan penganiayaan yang mengakibat kematian Renggo Kadapi (11), seorang siswa SDN 09 Makasar.
Kepala Satuan Reskrim Polres Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Didik Sugiarto menyebutkan, pihaknya sudah memeriksa saksi diantaranya penjaga sekolah untuk melengkapi pemeriksaan.
"Disamping itu kami juga akan memeriksa dokter yang memeriksa sebelum Renggo meninggal," kata Didik di Mapolres Jakarta Timur, Senin (12/5/2014).
Dirinya menjelaskan, tujuan diperiksanya dokter untuk melihat rekam medik pada saat Renggo diperiksa dokter tersebut. Menurutnya, saat ini seluruh terperiksa masih berstatus sebagai saksi. Selain penjaga sekolah, pihaknya juga memanggil beberapa rekan korban.
"Untuk hasil otopsi kami masih menunggu pihak rumah sakit," kata Didik.
Diketahui, tewasnya Renggo Khadafi (11) bocah kelas V SDN 09 Pagi Makasar, Jakarta Timur yang diduga menjadi korban penganiayaan kakak kelasnya, Sy (12). Untuk mengotopsi jenasah korban, pihak kepolisian bersama petugas Dinas Pemakaman dan Pertamanan DKI Jakarta menggali makam Renggo di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cipinang Asem, Makasar Jakarta Timur, Minggu (4/5/2014) malam.
Penganiayaan berujung kematian itu bermula pada Senin (28/4/2014) lalu, saat korban yang bertubuh tambun tanpa sengaja menyenggol tubuh Sy. Senggolan tersebut membuat eskrim yang dipegang dan sedang diminum Sy terjatuh.
Meski Renggo sudah meminta maaf dan mengganti dengan uang minuman seharga Rp 1.000 itu, Sy yang sudah tersulut emosi justru memukul perut, wajah dan bokong korban. Peristiwa ini diketahui oleh dua rekan Sy yang berjaga di luar kelas untuk mengawasi situasi.
Mulanya, Renggo tak menceritakan penganiayaan yang dialaminya kepada keluarga. Namun, kesehatan yang terus menurun membuat Renggo akhirnya mengakui telah dianiaya Sy.
Pada Sabtu (3/5/2014) malam sekitar pukul 23.00 WIB, Renggo dirujuk ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati setelah kejang-kejang hingga muntah darah. Nyawa korban tak tertolong, dan dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (4/5/2014) dinihari sekitar pukul 01.00 WIB.