Hilang Kendali, Ekskavator Terbalik di Kali Sentiong
Ketika asyik mengeruk lumpur menggunakan ekskavator tipe long di permukaan air, tiba-tiba alat berat yang dikemudikannya hilang kendali.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Entah apa yang dipikirkan Aan (25), salah seorang operator di Kali Sentiong Sunter, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara ini. Ketika asyik mengeruk lumpur menggunakan ekskavator tipe long di permukaan air, tiba-tiba alat berat yang dikemudikannya hilang kendali.
Pria asal Yogyakarta ini pun akhirnya tercebur bersama ekskavator yang dikemudikannya. Peristiwa nahas yang dialami Aan terjadi pada Kamis (22/5) pukul 11.30. Kala itu, pria yang memiliki satu anak ini baru saja mengeruk endapan lumpur di Kali Sunter Ancol.
Saat hendak menepikan alat berat itu ke tanggul sisi Timur kali, tiba-tiba ekskavator yang dikemudikannya hilang kendali. Aan merasa ekskavatornya dihantam ombak dari depan. Seketika ia bersama ekskavatornya terjungkal dan menyebabkan keduanya tenggelam.
Beruntung saat tercebur, Aan langsung muncul ke permukaan air dan berenang ke gundukan lumpur untuk mencari tempat sandar. Secara bersamaan, warga yang melihatnya langsung menolong Aan menggunakan perahu kayu.
Setelah dievakuasi, Aan langsung dibawa ke klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan. Saat ditemui Warta Kota pada Kamis (22/5) petang, Aan mengaku hilang kendali saat mengemudikan ekskavator.
Ia pun tidak menduga, arus kali yang awalnya landai mendadak bergelombang dan menyebabkan ekskavatornya terbalik. "Saya juga bingung, tiba-tiba ekskavator terjungkal, hingga membuat saya tercebur ke kali," kata Aan.
Aan mengatakan, baru kali ini ia mengalami insiden tersebut. Padahal selama dua tahun menjadi operator ekskavator, ia biasa mengeruk lumpur tanpa hambatan apapun.
Ia pun berpendapat, lokasi kali ini terdapat unsur mistisnya. Sebab berdasarkan penuturan warga, kata Aan, kejadian seperti ini pernah terjadi empat tahun silam. "Kalau kata warga di kali ini memang agak angker, awalnya saya kurang percaya, tapi pas saya mengalaminya yah percaya saja," kata Aan.
Aan menambahkan, dirinya merasa beruntung bisa lolos dari insiden ini. Sebab sebelum kejadian, secara kebetulan ia membuka pintu kabin atau ruang kendali mesin. "Untungnya pintu kabin tidak saya tutup, mungkin kalau ditutup saya bakalan sulit keluar," kata Aan.
Namun, sang operator selamat dan tidak mengalami luka apapun. "Orangnya baik-baik saja kok, sudah bisa berbicara dan berjalan kaki. Tapi mungkin agak syok saja pasca insiden ini," kata Koordinator Normalisasi Waduk dan Kali, Heryanto.(Fitriyandi Al Fajri)