Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sedot Lemak Sang Jenderal

Usianya yang memasuki usia 60 tahun dan baru-baru ini juga terpilih jadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sedot Lemak Sang Jenderal
heraldsum.com.au
Ilustrasi operasi sedot lemat 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penampilan menarik dan kelihatan muda dan lebih segar adalah impian semua orang. Maka agar tidak terkikis usia dan badan tidak seperti model susu prenagen alias perut membuncit dilakukan cara agar seperti model susu elemen. Salah satunya solusi yang banyak dipilih adalah sedot lemak?

Sedot lemak tidak hanya dilakukan kalangan selebritis atau kalangan entertaienment saja, tapi siapa pun baik publik figur atau ibu rumah tangga biasa. Seperti yang dilakukan purnawirawan Jenderal Polisi ini. Usianya yang memasuki usia 60 tahun dan baru-baru ini juga terpilih jadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Sebagai persiapan ke Senayan dan beberapa bulan ke depan, maka dia menyiapkan dirinya. Semenjak pensiun tak banyak yang ia lakukan. Bobot tubuhnya pun naik. Perutnya kini lebih buncit ketimbang saat pensiun. Lemak muncul dimana-mana. Timbangannya hampir menyentuh 90 kilogram. Padahal tingginya hanya sekitar 170 centimeter.

Mukanya pun berubah. Kini ada kantung mata di bawah kedua matanya. Sebenarnya sudah mulai muncul saat Ia berusia 45 tahun. Tapi sekarang kantung mata itu jauh lebih besar. Warnanya pun agak hitam. Tak sedap dilihat saat berkaca.

Selama jadi polisi aktif Jenderal ini tak sempat mencicipi jabatan-jabatan tertinggi di Mabes Polri. Karirnya pun berakhir dengan pangkat Brigadir Jenderal. Dia kini tinggal di kawasan Jakarta Timur. Hidup dari uang pensiun dan beberapa usaha kecilnya.

Dia merasa kantung matanya tak baik dilihat ketika Ia masuk Senayan. Seperti tak sehat. Akibatnya, semenjak Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengetuk palu dan mensahkan dirinya sebagai anggota dewan, Dia justru lebih sibuk mencari informasi penghilangan kantong mata.

Salah satu sasaran pertanyaannya adalah istrinya sendiri. Anak-anaknya pun membantu mencarikan informasi. Kemudian ada sederet klinik kulit di Jakarta Selatan yang direkomendasikan. Tapi Ia menolak semuanya. Dia lebih memilih terbang ke Singapura.

Operasi pengangkatan kantung mata itupun berjalan mulus. Tanpa luka sedikitpun. Dokter kulit di Singapura melakukan pengangkatan kantung mata dari dalam. Lalu mengeluarkan lemak-lemak dari kantung matanya. Ia pun pulang ke Jakarta tanpa kantung mata lagi. Total Ia menghabiskan uang Rp 50 Juta untuk itu.

Kini Ia siap melangkah ke Senayan dengan percaya diri. Sementara itu urusan tubuhnya yang gemuk bisa Ia atasi perlahan. Tapi soal kantung mata Ia tak tahu solusi lain selain operasi.

Untuk menuntaskan kegemukannya, mantan Jenderal ini sudah kembali mengatur jadwal olahraga. Salah satunya tenis, olahraga yang sering Ia lakukan saat masih aktif. Namun apabila lemaknya tak lenyap dalam setahun, Ia punya rencana melakukan sedot lemak.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Edwin Djuanda, cuma tertawa mendengar kisah itu. Sebab Dia pun sudah berulang kali menangani para Jenderal yang minta kantung matanya diangkat. Bahkan ada Jenderal yang minta sekalian face lift. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)

Tags:
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas