Bimasda Depok akui Drainase di Jalan Margonda Belum Memadai
Sebab, pembangunan drainase di Jalan Margonda sampai pertengahan 2014 ini belum rampung seluruhnya
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -- Dinas Bina Marga dan Sumber Daya air (Bimasda) Kota Depok mengakui bahwa sistem drainase di Jalan Margonda Raya yang merupakan jantung utama Kota Depok, saat ini belum memadai.
Sebab, pembangunan drainase di Jalan Margonda sampai pertengahan 2014 ini belum rampung seluruhnya. Karenanya saat hujan turun setidaknya ada 3 titik di Jalan Margonda yang tergenang air dan mengakibatkan arus lalu lintas tersendat yakni di depan Terminal Terpadu, di pertigaan Jalan Arif Rahman Hakim dan yang terparah di depan SPBU Pondoj Cina.
"Memang belum memadai, tapi genangan bukan karena drainase yang buruk," kata Yulistiani, Selasa (27/5/2014).
Seperti diketahui pada Kamis (22/5/2014) lalu, saat hujan deras melanda Depok, tiga titik di Jalan Margonda tergenang air.
Genangan air terparah setinggi sekitar 70 cm terjadi Jalan Margonda, di depan SPBU Pondok Cina. Akibatnya arus lalu lintas di Jalan Margonda sempat lumpuh selama 4 jam kala itu. Kemacetan parah pun tak dapat dihindari.
Yulistiani mengatakan genangan air di Jalan Margonda di tiga titik itu bukan karena drainase yang buruk. Menurutnya banjir atau genangan lebih disebabkan luapan air Kali Cabang Timur yang meluap akibat derasnya debit air hujan.
"Untuk di Jalan Margonda di depan Balaikota, kali berada di bawah drainase, sementara yang di depan SPBU Pondok Cina, aliran kalinya justru berada di atas sehingga menyebabkan banjir," kata Yulis.
Penyebab lainnya adalah outlet atau saluran air keluar yang dulunya digunakan untuk saluran irigasi, kini sudah tidak berfungsi.
Akibatnya outlet mengalirkan air dari sisi kiri jalan ke sisi kanan jalan dan terhambat yang akhirnya mengakibatkan air meluap ke badan jalan.
"Karena sekarang sudah tidak berfungsi sebagai irigasi, outlet akan kami tutup dan ratakan seluruhnya agar air tidak masuk dan meluap dari sana," paparnya.
Sementara genangan air atau banjir setinggi sekitar 20 cm sampai 30 cm yang kerap terjadi di depan Terminal Depok disebabkan adanya permasalahan di inlet atau aliran air keluar dari drainase ke saluran penghubung atau Kali Cabang Timur. "Inlet di depan terminal kurang memadai atau kurang besar," katanya.
Selain itu, katanya, genangan akibat luapan air kali dan debit hujan tinggi, juga disebabkan sampah yang ada di drainase.
Sampah-sampah, katanya, menyangkut di crossing drainases yang menghubungkan antara drainase di sisi kanan serta drainase di kiri jalan.
"Di Jalan Margonda, ada tida crossing yaitu depan Balaikota Depok, depan ITC dan Perumahan Pesona Khayangan. Kadang sampah-sampahnya nyangkut di crossing. Itu yang menyebabkan air terhambat dan banjir. Saya juga heran kok ada sampah karung yang nyangkut di crossing," ungkapnya heran.