Laporan wartawan Warta Kota, Ichwan Chasani

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Unjuk rasa calon penumpang terjadi di Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi, Senin (2/6) pagi. Buntutnya, jadwal lima kereta dari arah Jawa Tengah dan Bandung, Jawa Barat, tertunda.

"Ada lima kereta dari Cirebon, Bandung, dan Jawa Tengah yang terpaksa tertunda kedatangannya, tapi mulau pukul 08.30 tadi semuanya sudah terurai," ungkap Kepala Humas Daop 1 Jakarta, Agus Komarudin.

Menurut Agus, aksi para penumpang menahan jadwal kereta lainnya pagi itu terkesan mengada-ada karena PT KAI sudah menyediakan KA Serayu untuk mengangkut mereka, namun mereka tetap menolak.

"Tadinya satu rangkaian kereta lokal itu 8 gerbong, namun dikurangi jadi 6 gerbong, karena dua gerbong masih dalam perawatan. Mulai nanti sore akan kami kembalikan lagi," imbuhnya.

Sekitar seratus pengguna kereta api (KA) lokal Jakarta-Purwakarta melakukan unjuk rasa di Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi, Senin (2/6) antara pukul 07.30-08.30.

Akibatnya, kereta yang akan melintas di Stasiun Tambun tertahan dari kedua arah baik menuju Jakarta maupun menuju Purwakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Penumpang menuntut PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengembalikan jadwal dan rangkaian kereta seperti semula serta tidak dibatasi jumlah penjualan tiket.

Raisam (48), salah satu penumpang mengatakan sebelum ada perubahan jadwal KRL, penumpang kereta lokal Jakarta-Purwakarta dapat terangkut sejak pagi. Namun pagi itu, hingga pukul 07.00 masih banyak penumpang yang belum terangkut.

"Alasannya jadwal kereta dipercepat masuk ke Jakarta biar nggak mengganggu jadwal KRL yang ditambah sejak 1 Juni," imbuhnya.