Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PKL Bikin Pengunjung PRJ Monas Kurang Nyaman

Ternyata tak sedikit pengunjung Pekan Rakyat Jakarta (PRJ) Monas 2014 yang merasa kecewa dan mengeluh

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in PKL Bikin Pengunjung PRJ Monas Kurang Nyaman
Warta Kota/adhy kelana/kla
DIMINATI MASYARAKAT - Pekan Raya Jakarta (PRJ) Monas, pada hari kedua di penuhi masyarakat, Selasa (11/6). Pesta rakyat ini menyajikan berbagai macam dagangan mulai dari kuliner, pakaian, panggung hiburan dan pernak pernik yang lain. Warta Kota/adhy kelana/kla 

Tribunnews.com, Jakarta — Ternyata tak sedikit pengunjung Pekan Rakyat Jakarta (PRJ) Monas 2014 yang merasa kecewa dan mengeluh atas penyelenggaraan pesta rakyat tersebut.

Seperti yang dilontarkan Dinda Ayu (25), warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat. "Seperti pasar kaget saja. Lebih banyak pedagang kaki lima (PKL) daripada pedagang aslinya, bikin tidak nyaman," kata Dinda kepada Kompas.com di Monas, Jakarta, Sabtu (14/6/2014).

Ia juga menyayangkan kurang tegasnya Pemprov DKI untuk mengatasi PKL yang masuk ke dalam area Monas. Ketika masuk melalui pintu Selatan, karyawan perusahaan swasta di bilangan Kemang itu harus mengantre bersama puluhan PKL yang menarik gerobak dagangan mereka. Padahal, personel Satpol PP turut menjaga pintu Monas itu.

"Agak aneh tadi melihatnya. Kok Satpol PP malah ngebolehin PKL masuk ke Monas, bukannya seharusnya dilarang ya," kata Dinda.

Tak hanya Dinda, Yanti Husin (28), warga Condet, juga mengaku mengalami kesulitan mengakses lokasi PRJ Monas. Ia bingung mengapa hanya satu pintu yang digunakan sebagai akses keluar masuk Monas.

Selain itu, ia mengeluhkan aspal Monas yang gampang becek dan bau pesing sepanjang area. Yanti juga menyayangkan banyaknya PKL yang berdagang di atas taman dan ruang hijau Monas. Menurut dia, tak sedikit pedagang yang membuang sampah sembarangan dan menumpahkan minuman di atas rumput.

Sayangnya, personel Satpol PP dan Satpam UPT Monas hanya duduk-duduk melihat keadaan itu. "Mau jalan-jalan juga susah, sudah penuh sama PKL, mulai dari pintu masuk. Saya nyesel datang ke sini (PRJ Monas). Kirain beda dari yang lain," kata ibu satu anak tersebut.

Berbeda dengan Dinda dan Yanti, Adi (32), seorang warga asal Pondok Pinang, Jakarta Selatan, mengeluhkan tingginya harga parkir di PRJ Monas. Dia memarkir mobilnya di sisi timur Monas.

Pegawai negeri sipil (PNS) itu terpaksa memarkirkan kendaraannya di bahu jalan karena kapasitas parkir di Lapangan IRTI sudah tidak mencukupi. Dia mengaku dikenakan tarif Rp 20.000 untuk sekali parkir mobil.

"Kemarin saya baca di koran, katanya mau disediakan kantong parkir. Buktinya, parkir liar yang marak. Bikin macet pula," kata Adi.

Menanggapi semua keluhan itu, Ketua Panitia Penyelenggara PRJ Monas Mochamad Haris Pindratno menyatakan akan menjadikan hal ini sebagai bahan evaluasi penyelenggaraan PRJ Monas pada tahun mendatang. Sebab, tahun ini merupakan tahun pertama Dinas Perindustrian dan Energi DKI menyelenggarakan PRJ Monas.

"Dengan keterbatasan waktu yang diberikan, kami sudah mencoba mempersiapkan semuanya secara maksimal. Namun, kami akan terus evaluasi. Semoga sampai selesai berjalan tertib," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI tersebut.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas