Mahasiswa Ini Raup Jutaan Rupiah dari Judi Online
Keuntungan dari mengepul judi bola tak besar. Paling cuma sekitar Rp 2 juta hingga Rp 6 Juta sebulan. Ini didapat dari key.
Penulis: Catur W Edy
Berita populer Jakarta
Dua Sopir Taksi Express Tangkap Rampok Taksi Blue Bird
TRIBUNNEWS.COM, PALMERAH -- Pertandingan Spanyol vs Belanda di Piala Dunia 2014 adalah neraka untuk banyak petaruh. Di arena judi, Belanda menaruh voor setengah. Tapi, kemudian Belanda menang 1-5. Akibatnya banyak bandar dan pengepul mengeruk untung besar di situ. Salah satunya seorang mahasiswa, Topan (27)--bukan nama sebenarnya--dapat untung Rp 50 juta di pertandingan itu.
“Saya sudah yakin Belanda menang. Makanya saya bingung banyak koran dan pengamat justru menjagokan Spanyol. Iker Casillas itu sudah turun kemampuannya. Sudah kelihatan di final liga Champions, dia melakukan dua blunder. Dan dalam pertandingan itu, blunder tolol itu berkali-kali Casillas ulang,” kata Topan sambil tertawa keras ketika dihubungi Warta Kota, Sabtu (14/6) pagi.
Topan adalah pengepul judi bola. Dia masih berstatus mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di Jakarta. Di atas Topan masih ada seorang pengepul lagi, baru kemudian bandar besar. Di bawahnya, Topan punya 20 pengepul lagi, semuanya yunior Topan di kampus. Adik tingkat Topan ini masih punya pengepul lagi. Jaringannya mirip Multi Level Marketing (MLM).
Lelaki bertubuh kecil ini termasuk senior di kampusnya. Dia mulai kuliah tahun 2006 dan sampai tahun 2014 masih berkutat dengan skripsinya. Dia sudah mengerjakan skripsi tiga tahun, tapi belum selesai juga. Selama tiga tahun dia sudah dua kali ganti judul skripsi.
Untung dari key
Keuntungan dari mengepul judi bola tak besar. Paling cuma sekitar Rp 2 juta hingga Rp 6 Juta sebulan. Ini didapat dari key. Key adalah potongan apabila petaruh menang dan kalah.
Potongannya juga tak besar, hanya antara Rp 5.000-Rp 10.000 untuk taruhan senilai Rp 100.000 atau 10 persen dari nilai taruhan. Dalam sebulan dia bisa mengumpulkan antara Rp 2 juta hingga Rp 4 juta dari uang key. Saat piala dunia, uang key ini mencapai Rp 10 juta sebulan.
Sebagian besar petaruh memasang uang Rp 100.000. Tapi ada juga yang pasang Rp 5 juta. Uang taruhan yang masuk ke Topan sebelum kick off mencapai Rp 200 juta.
Dari situ Topan memisahkan 40 petaruh yang menjagokan Spanyol. Dia tak setorkan taruhan itu ke pengepul di atasnya. Kemudian sisa 110 order lain ia cari yang jumlah angka taruhannya sama. Total ada sekitar 30 pemasang order yang taruhannya sama atau 60 order. Nantinya Topan mengambil key dari 60 order itu. Uang Key masuk ke kantong Topan. Jadi total hanya 50 order taruhan yang ia serahkan ke pengepul di atasnya.
Total uang dari 40 petaruh itu Rp 50 juta. Lantaran tak disetor ke pengepul di atasnya, apabila Spanyol menang Topan harus membayar dari koceknya sendiri. Padahal uangnya tak banyak. Di rekeningnya hanya ada Rp 14 juta. Uang itu juga dari hasil taruhan.
Saat Piala Dunia, order taruhan dalam sehari bisa mencapai Rp 5 miliar bahkan lebih. Sebab pengepul yang ada dibawah bandar judi itu terlalu banyak. Tapi, dari order yang masuk, bandar tak mengambil semuanya.
Sama seperti yang dilakukan Topan. Bandar hanya memilih pertandingan yang dirasa bakal menang saja. Sedangkan yang tak yakin akan dipertaruhkan di sbotbet.com. Sehingga ketika kalah, sbobet.com yang membayar. Uang Rp 50 juta itu kini Topan simpan. ia masih mau berspekulasi di beberapa partai besar lainnya. (Harian Warta Kota)
Baca selengkapnya di Harian Warta Kota Edisi, Selasa, 17 Juni 2014