Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bawaslu Pantau Kasus Transkrip Mega-Basrief

"Karena tidak berhubungan langsung dengan Pemilu jadi kami hanya memantau saja, tidak ikut aktif," ujar Daniel, Komisioner Bawaslu.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Bawaslu Pantau Kasus Transkrip Mega-Basrief
Tribunnews/Dany Permana
Massa dari Gerakan Jakarta Baru berunjuk rasa mendesak Kejaksaan Agung segera memanggil Gubernur DKI Jakarta non aktif, Joko Widodo (Jokowi) dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Bus TransJakarta, di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (17/6/2014). Para pengunjuk rasa yang mengaku bekas pendukung Jokowi tersebut mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengambil alih kasus korupsi Bus TransJakarta bila Kejagung tidak sanggup menyelesaikannya. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Daniel Zuhron, mengatakan pihaknya memantau isu transkrip hasil pembicaraan yang diduga melibatkan Jaksa Agung Basrief Arief dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Transkrip itu isunya terkait pengusutan dugaan kasus korupsi pengadaan TransJakarta.

Daniel mengatakan pihaknya memantau kasus tersebut karena melibatkan salah satu calon presiden (Capres) pada Pilpres 9 Juli mendatang yaitu Joko Widodo alias Jokowi.

"Karena tidak berhubungan langsung dengan Pemilu jadi kami hanya memantau saja, tidak ikut aktif," ujar Daniel, di kawasan Matraman, Jakarta, Rabu (19/6/2014).

Namun, lanjut Daniel, pihaknya akan terbuka apabila ada salah satu pihak yang melapor ke Bawaslu karena mensinyalir kasus tersebut berkaitan dengan Pemilu.

"Kalau ada laporan, baru kita kerjakan. Jadi kami sifatnya menunggu, indikasi tidak bisa dijadikan alat," ujar Daniel.

Sebelumnya terdapat isu yang menyebutkan adanya transkip pembicaraan antara Basrief Arief dengan Megawati terkait kasus pengadaan bus Transjakarta. Dalam transkip pembicaraan tersebut menyebutkan Megawati meminta Basrief untuk melokalisir kasus sehingga tidak menyeret Joko Widodo yang menjabat sebagai Gubernur Jakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas