TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Jakarta International School (JIS) membantah guru mereka mangkir terhadap pemeriksaan Kepolisian Daerah Metro Jaya pada Rabu (18/6/2014) kemarin.

Dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Jumat (20/6/2014), JIS memberikan klarifikasi bahwa kemarin, penasihat hukum dari guru tersebut menerima permintaan agar para guru menghadiri pemeriksaan pada hari ini.

Namun, penasihat hukum tidak dapat memenuhi permintaan tersebut. Alasannya prosedur kepolisian yang ada menyatakan bahwa permintaan untuk dilakukannya pemeriksaan harus disampaikan tiga hari sebelumnya.

Dalam kesempatan lainnya, sekolah dan para guru telah menyepakati permintaan polisi untuk melakukan pemeriksaan dengan jangka waktu pemberitahuan yang singkat, seperti ketika Kepala Sekolah Tim Carr dan seorang guru lainnya, Murphy, menghadiri pemeriksaan polisi minggu ini.

Penasihat hukum dari para guru tersebut telah sepakat dengan kepolisian bahwa para guru akan menghadiri pemeriksaan pada Senin 23 Juni 2014.

"Kami menegaskan bahwa tidak satu pun dari para guru tersebut telah didakwa atas kejahatan apa pun. Tidak ada alasan bagi sekolah atau para guru untuk menunda penyelidikan polisi," ujar pihak JIS.

Para guru dan sekolah tetap bekerja sama sepenuhnya dengan polisi dalam penyelidikan yang sedang berlangsung. "Kami telah bekerja sama sepenuhnya sejak permulaan sehingga polisi dapat menentukan fakta dari kasus tersebut," tutur pihak JIS.

Alhasil, setiap dan semua pihak yang bersalah dapat dibawa ke pengadilan dan sehingga tuduhan yang salah terhadap para guru tersebut dapat dikesampingkan.

Seperti diketahui Kasus pencabulan siswa Jakarta International School (JIS) secara marathon terus dikebut polisi. Setelah memanggil Kepala sekolah JIS Timothy Carr dan wali kelas AK, Murphy, polisi memanggil tiga guru JIS.

Namun ketiganya berhalangan hadir dan polisi terpaksa menundanya. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, untuk kasus pencabulan korban DA, polisi baru memeriksa Tim Carr dan Murphy.

"Sedianya pemeriksaan dilanjutkan hari ini, terhadap beberapa guru yang disangkakan korban. Tapi pengacara meminta penundaan, jadi kita agendakan Senin minggu depan," ujar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (18/6/2014).

Ia mengatakan, penyidik sudah melayangkan panggilan kepada para guru tersebut. Rikwanto menegaskan, mereka dipanggil hanya sebagai saksi. Jika mangkir, ada aturan yang akan ditegakkan polisi, termasuk pemanggilan paksa.

"Sekali dua kali dipanggil jika mangkir kita punya aturan tertentu," jelas Rikwanto.