TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengkritisi sikap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo yang dianggap mencampuri gugatan terhadap masalah status lahan di taman Bersih, Manusiawi dan Wibawa (BMW).

"Tiba-tiba Menpora mau campurin ini yang gugat, memang dia pengadilan?" ujar Basuki atau akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (24/6/2014).

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, polemik kepemilikan lahan di Taman BMW telah bergulir sebelum dirinya bersama Joko Widodo yang kini nonaktif dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Saat itu, mantan Wakil Gubernur DKI Prijanto sempat membeberkan adanya persoalan yang telah disampaikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Bukan hanya adanya penyimpangan, Ahok mengatakan banyak yang mengklaim memiliki sebagian lahan di Taman BMW, sehingga proses pembebasan lahan kembali mendapatkan kendala.

"Lalu yang menuntut itu di Taman BMW yang menggugat tanpa alasan, sudah dipidanakan juga. Lalu BPN sudah keluarkan sertifikat sebagian. Harusnya sudah semua dikeluarin. Ada yang gugat lagi bagian yang lain setelah bagian yang ini kalah. Nah tahunya sertifikat sudah keluar nih. Dua biji atau tiga biji nih," kata Ahok.

Dengan adanya sertifikat yang sebagian telah keluar, Ahok menilai seharusnya pembangunan stadion BMW sudah bisa dibangun per tahap, sesuai dengan lahan yang telah dibebaskan itu.

"Yang lain kan belum keluar. Berarti buat yang sudah keluar kami boleh bangun stadion dong? Tinggal yang belum yang jadi, jadi halamannya," kata Ahok.

Lalu Ahok juga mempertanyakan mengapa sampai sekarang Roy Suryo tidak kunjung membalas surat rekomendasi terkait alihfungsi stadion Lebak Bulus yang akan diubah menjadi Depo Mass Rapid Transit (MRT).

Bahkan, Ahok menyayangkan sikap Roy Suryo yang menuding dirinya memaksa agar Roy Suryo segera merealisasikan alih fungsi stadion Lebak Bulus.