Orangtua Korban Kekerasan Seksual JIS Acungi Jempol Kerja Polisi
Ia pun menampik bila dalam penanganan kasus tersebut, dirinya mengarahkan anaknya untuk menjerat karyawan JIS dengan mengarang cerita.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Orangtua AK (6) korban kekerasan seksual di Jakarta Internasional School (JIS) mengapresiasi kerja kepolisian dalam mengusut kasus yang menimpa anaknya.
Dalam jumpa pers yang dilakukan di Jalan Tulodong Bawah Nomor 2A, Jakarta Selatan, T (40) ibunda AK mengungkapkan bahwa dirinya sudah lega karena kepolisian sudah menetapkan tersangka dan menahan karyawan JIS terkait kasus kekerasan seksual yang dialami anaknya.
"Saya merasa lega. Terima kasih kepada pemerintahan Indonesia. Saya bangga jadi warga negara Indonesia, pemerintah kita patut diacungi jempol karena berani, bukan hanya terhadap warganya sendiri tapi juga warga negara lain," ungkap T, Selasa (15/7/2014).
Ia pun menampik bila dalam penanganan kasus tersebut, dirinya mengarahkan anaknya untuk menjerat karyawan JIS dengan mengarang cerita.
"Saya tidak tahu NB (Neil Bantleman) dan FT (Ferdinand Tjiong). Saya nggak pernah ketemu (mereka berdua) seumur hidup saya, saya tahunya dari televisi, siapa yang bawa ya pengacaranya sendiri," kata dia.
Ditegaskan T, dirinya tidak mungkin mengarang cerita bila anaknya diperkosa orang yang sama sekali tidak dikenal.
Penetapan dan penahanan terhadap dua karyawan JIS tersebut merupakan pengembangan penyidikan yang dilakukan kepolisian.
"Saya merasa dibantu oleh pemerintah, saya ini korban, jadi sudah korban jangan sampai masyarakat ini dibelokan oleh pendapat-pendapat yang tidak masuk akal," ungkapnya.
Mt ayah dari AK pada kesempatan tersebut mengungkapkan kekesalannya atas isu yang menimpa dirinya.
Ia digosipkan bila AK bukan anaknya dan T bukan istrinya. Ia menegaskan bilan AK dan T merupakan anak istrinya.
"Saya tidak tahu, dari mana orang bisa bilang begitu. Itu membuat saya kecewa dan marah," katanya.
Bila dirinya jarang muncul di media selama ini, hal tersebut dikarenakan dirinya harus bekerja untuk menghidupi keluarganya. Terkadang ia pun harus ke luar negeri dalam rangka pekerjaannya.
Masih menurut Mt, bantahan pihak JIS bila apa yang dituduhkan kepada kedua karyawannya merupakan sesuatu yang tidak benar merupakan pembelaan semata.
Ia yakin bila pihak kepolisian memiliki alat bukti yang cukup dalam menetapkan Bantleman dan Tjiong sebagai tersangka.
"Pasti (polisi) ada bukti. Di pengadilan pasti keluar lebih banyak informasi yang mereka anggap tidak perlu keluar sekarang," ucapnya.