Tahun Ini Pedagang Mainan Pasar Gembrong Tidak Untung
Kristian menduga faktor lebaran yang berdekatan dengan liburan anak sekolah menjadi faktor pemicu sepinya pembeli.
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Menjelang hari raya Idul Fitri biasanya para pedagang mainan di Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur akan meraup keuntungan besar karena barang dagangannya diserbu warga. Namun tahun ini hal tersebut tidak terjadi.
Kristian (29), salah satu pedagang mainan di Pasar Gembrong kepada wartawan mengatakan umumnya ia bisa meraup keuntungan banyak setiap menjelang lebaran. Tahun lalu saja perharinya ia bisa meraup Rp 5 juta.
"Sekarang tuh balik modal saja susah, sekarang per harinya paling saya dapat sekitar satu juta," katanya.
Perbulannya Kristian mengaku harus membeli barang dagangan seharga Rp 200 juta. Ia membeli dari sejumlah distributor mainan asal Tiongkok di kawasan Pluit, Jakarta Utara.
Ia menduga faktor lebaran yang berdekatan dengan liburan anak sekolah menjadi faktor pemicu sepinya pembeli. Para orangtua lebih memilih membeli peralatan sekolah ketimbang membeli mainan untuk anak.
"Setelah libur lebaran kan anak-anak sekolah sudah mulai masuk," ujarnya.
Selain itu menurutnya peraturan soal mainan yang harus ber standar SNI, juga menyulitkan para pedagang. Peraturan tersebut memaksa para pedagang untuk menyingkirkan mainan tanka standar SNI.
"Peraturannya baru dua bulan, kalau ada mainan tidak SNI, bisa diambil sama petugas," terangnya.
Padahal mainan yang paling banyak dibeli dari tokonya itu adalah mainan yang tidak memiliki SNI. Ia pun mengaku pasrah tahun ini tidak meraup keuntungan. (NURMULIA REKSO PURNOMO).