Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komplotan Rampok Tali Sepatu Satroni Rumah Artis Farouk Afero di Sawangan

Rumah itu selama ini ditempati istri Farouk, Oktorina Suryaningsih (62) dan anak-anaknya

zoom-in Komplotan Rampok Tali Sepatu Satroni Rumah Artis Farouk Afero di Sawangan
Warta Kota/Budi Sam Law Malau
Rumah artis tahun 1970-an Farouk Afero di Sawangan, Depok yang dibobol komplotan maling tali sepatu. 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Rumah di Jalan Sirna Galih, RT 2/8, Nomor 4, Kelurahan Cinangka, Kecamatan Sawangan, Kota Depok yang disatroni enam kawanan perampok bersenjata api dan bersenjata tajam yang dikenal dengan kelompok tali sepatu, Selasa (12/8/2014) petang, diketahui adalah rumah artis film dan penyanyi lawas tahun 70-an (almarhum) Farouk Afero.

Rumah itu selama ini ditempati istri Farouk, Oktorina Suryaningsih (62) dan anak-anaknya.

"Iya itu rumah artis tahun 70 an, Farouk Afero. Rumah itu ditempati istrinya Farouk, yakni ibu Okto atau ibu Uke, dan anak-anaknya," kata Naamin Busro (48) Ketua RT 2/8, Cinangka, Sawangan, Depok di rumahnya tak jauh dari lokasi kejadian, Rabu (13/8/2014) siang.

Menurut Naamin, sesaat usai perampokan, Selasa sore, pembantu di rumah Farouk, Syahrudin melapor kepadanya bahwa mereka baru saja disekap dan dirampok.

"Saya sama warga lain lalu ke rumahnya dan setelah itu lapor ke polisi. Tak lama polisi datang, dan memeriksa lokasi kejadian," ujar Naamin.

Naamin menuturkan rumah yang ditempati istri Farouk dan anak-anaknya itu, dibeli sekitar 10 tahun lalu. "Saat dibeli sekitar tahun 2004, pak Farouk sudah meninggal, sekitar setahun sebelumnya," kata Naamin.

Menurutnya, karenanya oleh warga Oktorina Suryaningsih alis Uke, dikenal sebagai keluarga artis Farouk Afero.

Berita Rekomendasi

"Warga mengenalnya mereka adalah keluarga artis," ujar Naamin.

Farouk Afero, dikenal di dunia perfilman Indonesia sejak tahun 1964. Farouk menggeluti dunia seni peran, dan pernah meraih penghargaan Aktor Pembantu Terbaik FFI 1976 lewat film Laila Majenun (1975) arahan sutradara Syuman Djaya. Ia dikenal sebagai spesialis pemeran antagonis (berperan sebagai orang jahat atau dibenci).

Film pertama yang dibintangi Farouk adalah Ekspedisi Terakhir (1964). Namun namanya baru melambung sejak membintangi film Bernapas Dalam Lumpur (1970) arahan sutradara Turino Djunaedi dengan peran sebagai mucikari. Kiprah terakhir Farouk di dunia seni peran adalah turut bermain dalam sinetron serial Melody Cinta produksi Persari Films. Dalam sinetron itu ia berperan sebagai ayah Airlangga, pilot ganteng yang diperankan Denny Malik. (Budi Sam Law Malau)

Tags:
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas