Pencopet Stasiun Manggarai Dipajang di Tengah Peron
"Pencopet itu dipajang di atas tangga penumpang untuk naik ke gerbong kereta, tepatnya di jalur dua. Pukul 19.00 WIB tadi saya melihat pencopetnya."
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pria paruh baya bertelanjang dada berdiri mematung di tengah peron Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Jumat (15/8/2014) sore. Wajahnya tertunduk lesu karena jadi pusat perhatian penumpang commuter line.
Rupanya pria yang tidak diketahui identitasnya ini adalah pencopet. Aksinya diberhentikan seorang anggota Marinir TNI AL yang berjaga di Stasiun KA Manggarai. Hingga pukul 19.00 WIB, pria tersebut masih mematung dengan kertas di dadanya tertulis "Saya copet."
"Pencopet itu dipajang di atas tangga penumpang untuk naik ke gerbong kereta, tepatnya di jalur dua. Pukul 19.00 WIB tadi saya melihat pencopet dipajang di keramaian di tengah stasiun," kata Reza Indragiri Amriel kepada Warta Kota.
Pencopet tak bisa kabur. Karena sang Marinir terus menjaganya, dibantu Satpam Stasiun Manggarai. "Anggota Marinirnya masih di sana menjaga si copet," kata Reza yang juga dikenal ahli psikologi forensik ini.
Menurut informasi yang didapatnya, sang Marinir memang yang meminta agar sang pencopet dipajang di tengah peron stasiun agar semua orang dapat melihatnya. Sanksi sosial seperti ini diharapkan pelaku menjadi jera.
"Meski malu, masih untung copet itu tidak mampus dikeroyok penumpang yang jumlahnya ribuan malam ini. Ketika hukum konvensional atau formal tak membuat kapok para begundal, maka sanksi sosial seperti ini bisa lebih efektif," imbuh Reza.
Akhir-akhir ini, sejumlah anggota Marinir berjaga-jaga di sejumlah stasiun kereta api. Keberadaan mereka dengan seragam tempur dan baret ungu, membuat para penumpang kereta api merasa lebih aman.
"Tapi saya enggak sempat tanya lebih jauh nama pencopet, korban dan berapa hasil jarahannya. Karena saya agak terburu-buru mengejar kereta tadi," kata pengajar di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) ini.