PKS Bantah Tifatul Turun Kasta dari Menteri Jadi Calon Wali Kota
PKS membantah Tifatul turun kasta setelah menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika, kini masuk nominasi calon Wali Kota Depok.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera menyorongkan Tifatul Sembiring salah satu kandidat calon Wali Kota Depok. PKS membantah Tifatul turun kasta setelah menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika, kini masuk nominasi calon Wali Kota Depok.
Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid mengaku nominasi Wali Kota Depok mendatang diusulkan DPD PKS Kota Depok. Menurutnya, selain nama Tifatul yang terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019, juga ada Wakil Ketua DPR RI periode 2009-2014 Sohibul Iman.
"Jadi saya kira itu semua adalah aspirasi dari DPD PKS Kota Depok. Kemudian dikanalisasi oleh DPD PKS Kota Depok dan kemudian disampaikan ke DPW PKS Jawa Barat," kata Hidayat kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2014).
Kendati begitu, sambung Hidayat, DPP PKS akan mendengarkan respon Tifatul mengenai pencalonannya sebagai Wali Kota Depok. Ia berpendapat jabatan Wali Kota Depok tidak menurunkan kelas Tifatul yang telah menjabat sebagai menteri di Pemerintahan SBY-Boediono ini.
"Kalau menurut saya ini bukan masalahnya gengsi enggak gengsi, naik atau turun. Ini semuanya adalah dalam konteks penugasan partai. Dan PKS jelas merupakan partai kader," imbuh mantan Presiden PKS ini.
Hidayat mencontohkan jabatan Wali Kota tidak bisa dibilang turun jabatan jika nanti Tifatul dicalonkan. Ia mencontohkan orang yang menjabat sebagai menteri hanya menangani satu bidang saja. Tapi ketika menjabat Wali Kota ini menangani banyak bidang.
"Dulunya Pak Nur Mahmudi (mantan Menteri Kehutanan) di bidang kehutanan misalnya, tapi kalau jadi wali kota itu ya presiden di kota itu. Segala-galanya bisa dibuat untuk mewujudkan visi misi sebagai wali kota. Buat saya beliau (Nur Mahmudi) presiden di Kota Depok," ungkapnya.
Ia mengatakan sebagai kader PKS terbiasa ditugaskan pada posisi apapun apabila DPD telah menyetujuinya. Hidayat mengatakan pengusungan kader yang akan maju sebagai kepala daerah harus melalui mekanisme partai yakni pemilihan raya.
"Tentu dari tujuh kandidat itu oleh warga PKS di Depok siapa yang dimenangkan. Kalau yang menang bukan Pak Tifatul ya sudah. Kalau yang dimenangkan Pak Tifatul ya risiko," imbuhnya.