Boy Sadikin: Etikanya Wagub DKI dari PDIP
Boy Sadikin belum berani mengungkapkan keberaniannya untuk maju menduduki kursi nomor dua Jakarta.
Editor: Hasanudin Aco
JAKARTA, TRIBUNNEWS.COM - Masuk dalam bursa calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Boy Bernadi Sadikin belum menunjukan kesiapannya untuk mendampingi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Hal ini dikarenakan banyak nama besar dari PDIP yang berembus untuk mendampingi Basuki Tjahaja Purnama.
Menurut Ketua Dewan Pemimpin Daerah (DPD) PDIP DKI Jakarta itu, permintaan untuk menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.
Sehingga, dia belum berani mengungkapkan keberaniannya untuk maju menduduki kursi nomor dua Jakarta.
"(Perintah-red) Belum ada ke saya. Tapi setahu saya dari PDIP kan banyak, ada Rieke Dyah Pitaloka, dan semua ada," kata Boy di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/8/2014).
Boy menegaskan untuk kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta memang seharusnya untuk partai berlambang banteng dengan moncong putih itu.
Walaupun, untuk pencalonan Wakil Gubernur DKI Jakarta memang diajukan dari partai pengusung yaitu PDIP dan Partai Gerindra.
"(Cawagub DKI-red) Yang penting ada dari PDIP. Karena etikanya ya dari PDIP kan salah satu partai pengusung," kata dia.
Setelah itu, dua partai pengusung mencalonkan nama, maka Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta melakukan voting untuk menentukan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih.
Namun, menurut Boy sebaiknya jatah kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta tetap berada di PDIP.
"Itu ada aturannya, namun etikanya kan yang naik dari PDIP (Gubernur menjadi Presiden)," tuturnya.
Ketika kelak menjadi Wagub DKI Jakarta, kata Boy Sadikin mengaku akan mengikuti jejak ayahnya Ali Sadikin yang pernah menjadi orang nomor satu Jakarta. Menurutnya, gaya blusukan yang dilakukan Joko Widodo sudah pernah dilakukan oleh Ali Sadikin.
"Kalau soal blusukan, bapak saya juga dulu blusukan, tapi dengan Kapolda, dengan Pak Hoegeng. Dulu Kapolri Pak Hoegeng. Ya, yang baik bisa diikuti," ucapnya.