Kadisnakertrans DKI Segera Konversi dan Kaji Ulang Item KHL 2014
Hal ini untuk bisa menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2015 mendatang
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Warta Kota, Bintang Pradewo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Priyono menuturkan akan segera melaksanakan instruksi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama untuk mengkonversi dan mengsurvey beberapa item Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Jakarta tahun 2014. Hal ini untuk bisa menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2015 mendatang.
"Iya, tadi sudah ada arahan pak Plt Gubernur soal konversi, padahal kemarin pun sudah kami lakukan konversi. Kemarin juga sudah ada perbaikan kualitas," kata Priyono di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (23/10/2014).
Dia mencontohkan salah satu item KHL yang akan dikaji ulang yaitu air bersih. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) hanya memberikan Rp 9.360 per bulan. Sedangkan buruh meminta Rp 50.000 per bulan.
"Seperti air, juga perlu ditingkatkan kualitasnya. Yang tertera air PAM itu 2.000 liter per bulan, sebagian katakan tidak layak minum. Saat ini pekerja juga minum seperti air kemasan. Jadi sebulan dihitung tiga galon atau 60 liter dan tinggal dikurangi 2.000," ucapnya.
Untuk item komponen makanan dan minuman yaitu buah-buahan juga akan dikajinya. Menurutnya, apakah selama sebulan akan mengkonsumsi buah dengan jenis jeruk dan pisang terus.
"Ini sebenarnya untuk perbaikan kualitas. Itu kan komposisi apa iya sih sebulan makan buah jeruk terus atau pisang terus," kata dia.
Untuk item hiburan sendiri, kata dia, belum dibahas dan diputuskan. Sehingga, dia berharap dengan konversi dan kajian ulang beberapa item KHL bisa mempercepat proses penetapan UMP Jakarta 2015. Dia belum bisa memprediksi berapa besaran UMP untuk tahun 2015 mendatang.
"Tahun ini belum, itu ngga bisa diprediksi dan harus dirapatkan, dirinci. Kalau dikira-kira ngga bisa," tuturnya.
Namun, dengan kenaikan item KHL itu membuat UMP Jakarta 2015 otomatis akan naik. Hal ini dikarenakan melihat kualitas hidup masyarakat. "Peningkatakn kualitas ada peningkatan harga dan akan berpengaruh terhadap KHL," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.