TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Jeritan Mursidah (48) pecah di rumahnya di Jalan Haji Jum RT 09/01, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada Minggu (2/11/2014) pagi. Ibunda Muhammad Arsyad (23) alias Imen, pemuda yang ditangkap Bareskrim Mabes Polri gara-gara memposting foto asusila Presiden Joko Widodo ini, tak mampu membendung air matanya.

Mengenakan jilbab ungu dan kaos motif garis-garis, Mursidah menanti kepulangan Arsyad. Rencananya pada Minggu (2/11) ini, penahanan Arsyad akan ditangguhkan oleh pihak kepolisian. Hal ini sebagaimana perintah Presiden Joko Widodo usai bertemu dengan orangtua Arsyad di Istana Negara pada Sabtu (1/11) lalu.

"Kami sekeluarga menanti kepulangan Arsyad, karena kemarin pak Jokowi bilang penahanan Arsyad ditangguhkan besok (Minggu, 2/11)," ujar Mursidah di rumahnya pada Minggu (2/11) pagi.

Mursidah mengatakan, tidak ada persiapan khusus untuk menyambut kepulangan putra sulungnya itu. Namun ia berencana akan menggelar acara syukuran ketika Arsyad tiba di rumah. "Rencananya mau bikin nasi kuning dan slametan (sukuran--Red) di musholah. Semoga dari kasus ini, anak saya lebih berhati-hati dalam bertindak," kata Mursidah.

Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga masih menunggu kepulangan pemuda yang bekerja sebagai penusuk sate di Kramat Jati, Jakarta Timur itu. Sekedar informasi, penangguhan penahanan Arsyad masih simpang siur, apakah hari Minggu (2/11) atau Senin (3/11).

Pihak Pengacara Arsyad, Irfan Fachmi juga belum mengetahui kapan kliennya akan ditangguhkan. "Hari ini penyidik belum menghubungi saya, saya sudah mencoba menghubungi penyidik, tapi belum ada jawaban," kata Irfan. (Fitriandi Al Fajri)