TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama sudah hampir beberapa bulan menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta setelah Joko Widodo menjadi presiden. Pelantikan pria yang akrab disapa Ahok sebagai gubernur pada 18 November 2014 pun masih belum jelas karena masih menjadi perdebatan di DPRD DKI Jakarta.

Menyikapi hal tersebut, Ahok tidak terlalu ambil pusing. Ia hanya fokus bekerja untuk DKI Jakarta saja meskipun DPRD belum memberikan restu menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta.

"Saya sih tidak masalah mau dilantik jadi gubernur atau tidak. Yang penting saya punya hak kewajiban untik kerja saja cukup. Kita kan cuma melaksanakan Undang-undang saja," ungkap Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (13/11/2014).

Dikatakannya pelantikannya sebagai gubernur bukan dilakukan DPRD DKI Jakarta melainkan oleh presiden melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

"Nanti presiden dan Mendagri juga akan melaksanakan, kita santai saja," ujarnya.

Mengenai pengumuman surat Mendagri terkait pengangkatannya sebagai gubernur DKI Jakarta lewat Paripurna DPRD DKI, ia pun tidak mempermasalah rapat DPRD akan kuorum atau tidak.
"Iya ini kan sudah berdasarkan konstitusi. Jadi kita tidak usah terlalu pusingin, lebih baik mikirin kerjaan banyak," katanya.

Mantan Bupati Belitung Timur ini pun menganggap meskipun dirinya hanya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta tetapi tanggungjawabnya tetap sebagai gubernur.

"Sekarang juga sudah gubernur kok, orang SK (Surat Keputusan) nya Pak SBY mengatakan tugas, kewajiban, dan tanggung jawab sebagai gubernur kok. Plt sekarang itu beda dengan Plt waktu jamannya Pak Jokowi cuti untuk kmpanye. Ini cuma beda gaji sejuta saja, tidak masalah," ungkapnya.