Majelis Dzikrul Ghofilin: Mereka Yang Menolak Ahok Enggak Ngaji
Pada kesempatan itu, ia menjelaskan kepada Ahok bahwa agama Islam mengajarkan kasih sayang dan tidak menganjurkan tindakan anarkistis
Editor: Yudie Thirzano
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat orang jemaah Majelis Dzikrul Ghofilin Jakarta, yang juga jemaah pengajian Abdurrahman Wahid (Gus Dur), menyambangi Balaikota Jakarta untuk bertemu dengan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Basuki terlihat terkejut saat menyalami keempat orang yang datang dengan mengenakan sarung dan kaus bergambar Gus Dur tersebut.
Kepada pria yang akrab disapa Ahok itu, salah seorang pengurus Majelis Dzikrul Ghofilin Jakarta, M Subkhi, menyatakan dukungan mereka untuk sang calon gubernur itu. "Kami mendukung Pak Ahok (Basuki), alasannya jelas, karena Pak Ahok menjadi gubernur itu didukung konstitusi," kata Subkhi, Senin (17/11/2014).
Seorang pemimpin yang didukung konstitusi, lanjut dia, wajib dibela oleh warganya. Oleh karena itu, ia meminta Basuki tidak takut atas tindakan beberapa organisasi yang mengatasnamakan agama dan menolaknya menjadi Gubernur DKI. (Baca juga: FPI Diundang Studi Banding ke NTT karena Terus Tolak Basuki)
Pada kesempatan itu, ia menjelaskan kepada Basuki bahwa agama Islam mengajarkan kasih sayang dan tidak menganjurkan tindakan anarkistis. "Kalau istilah Gus Dur, mereka yang menolak Pak Ahok ini enggak ngaji," kata Subkhi.
Sementara itu, Basuki yang berada di hadapannya pun mengucapkan terima kasih atas dukungan Subkhi dan kawan-kawan. "Kalau pengikut Gus Dur pasti dukung saya, Gus Dur yang dukung saya kok jadi gubernur, he-he-he. Tapi ya terima kasih atas dukungannya," imbuh Basuki. (Baca juga: 'Itu Kamu Tinggal di Dalam Sungai')
Mereka berempat pun diajak Basuki untuk makan siang di Balaikota. (Baca juga: Hendardi: Laporan FPI Soal Basuki Tidak Beralasan)
Majelis Taklim Dzikrul Ghofilin merupakan sebuah nama jemaah pengajian. Pengikut majelis taklim ini memiliki jemaah yang jumlahnya banyak. Majelis ini didirikan oleh Gus Miek yang merupakan tokoh dan kiai NU. Pengikut majelis itu juga merupakan pendukung Gus Dur. (Kurnia Sari Aziza)