Ribuan Angkot di Depok Mogok, Penumpang Telantar
Banyak penumpang yang terlantar dan kebingungan mencari angkot. Mereka kebanyakan terkonsentrasi di simpangan Depok dan di Cilangkap.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Depok, Muhamad Hasyim, memastikan sekitar 1.500 angkutan umum dari 3 trayek yang melintas di Kota Depok, melakukan mogok operasi, Rabu (19/11/2014) pagi ini.
Tiga trayek angkot yang mogok itu, adalah D 37 (Cibinong-Depok-Kampungrambutan), D 41 (Cietereup-Depok-Kampungrambutan) serta minibus Miniarta jurusan Cibinong-Depok-Kampungrambutan.
Menurut Hasyim, dari pantauannya banyak penumpang yang terlantar dan kebingungan mencari angkot. Mereka kebanyakan terkonsentrasi di simpangan Depok dan di Cilangkap.
"Belum ada mobil yang disiapkan Dishub untuk mengangkut mereka. Namun karena angkutan yang melintas di Jalan Raya Bogor di wilayah Depok, cukup banyak, mereka akhirnya naik angkot lain yang tidak mogok," kata Hasyim, kepada Warta Kota, Rabu pagi.
Ia mengatakan ribuan sopir angkot yang mogok itu kini terkonsentrasi di sekitar Terminal Jatijajar yang belum beroperasi.
"Mereka kami kumpulkan di sana. Kami harapkan aksi ini tidak berlangsung sepanjang hari," ujarnya.
Hasyim mengatakan sebelumnya hanya angkot dari dua trayek yang berniat mogok operasi yakni D 37 dan D 41. Namun pagi ini, katanya, sopir angkot Miniarta jurusan Cibinong-Depok-Kampungrambutan juga ikut mogok operasi sebagai bentuk solidaritas.
"Kemarin memang hanya dua trayek angkot yang melapor akan mogok. Tapi ternyata pagi ini, satu trayek lain ikut mogok sebagai bentuk solidaritas mereka," katanya.
Menurut Hasyim aksi mogok para awak sopir angkot di Depok ini sebagai bentuk protes atas kenaikan harga BBM oleh pemerintah.
"Mereka ini mogok operasi bukan atas instruksi Organda Depok. Tapi berdasar imbauan Organda Pusat. Ini hak mereka dan kami tidak bisa berbuat apa-apa dan melarang mereka," kata Hasyim.(bum)