Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sopir Angkutan Umum Pasar Minggu Ingin Ikut Mogok Nasional

Apeng (45), seorang sopir trayek 109 jurusan trayek 109 jurusan Pasar Minggu-Kelapa Dua mengaku ingin ikut mogok nasional.

Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sopir Angkutan Umum Pasar Minggu Ingin Ikut Mogok Nasional
Tribunnews.com/Rahmat Patutie
Angkutan umum di Terminal Pasar Minggu, Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagian Sopir angkutan umum di Terminal Pasar Minggu mengaku belum mendapat informasi terkait seruan mogok nasional oleh pengusaha angkutan darat yang tergabung dalam Organda untuk melakukan aksi mogok nasional, Rabu (19/11/2014).

Apeng (45), seorang sopir trayek 109 jurusan trayek 109 jurusan Pasar Minggu-Kelapa Dua mengaku ingin ikut mogok nasional.

"Kami sesama sopir solidaritasnya tinggi. Kalau teman-teman demo kami juga ikut. Bukan hanya menikmatinya saja," kata Apeng yang tengah duduk santai di sebuah tempat makan kepada Tribunnews.com.

Dia beralasan, agar pemerintah bisa melihat aksi mereka. Bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sudah naik. Sementara biaya ongkos penumpang masih berlaku seperti biasa, sebesar Rp 2.000 per orang.

"Biar pemerintah bisa melihat sopir-sopir angkot, nanti pemerintah diam saja," ujarnya.

Menurutnya, dalam sehari bekerja dia harus menyetor sebesar Rp 150.000 kepada pemilik kendaraan. Apeng menyadari pendapatan kebutuhan hidup dan makan sehari-hari akan berkurang karena ingin ikut mogok nasional.

Berita Rekomendasi

"Simpanan sudah ada. (Makan) dari kawan-kawan (sopir) bisa bantu," ucapnya.

Apeng hanya akan berdiam diri di rumahnya ketika aksi mogok nanti. Ia mengaku belum melakukan pembicaraan dengan keluarganya perihal rencananya itu.

Pengusaha angkutan darat yang tergabung dalam Organda diparkirakan akan melakukan aksi mogok nasional, Rabu (19/11/2014). Instruksi mogok tersebut sudah disebarkan ke pengurus di daerah.

Organda akan melakukan aksi mogok sebagai wujud keprihatinan atas naiknya harga BBM bersubsidi untuk angkutan umum yang hanya menggunakan kurang dari 7 persen dari BBM subsidi, dimana lebih dari 90 persen penikmat BBM subsidi adalah kendaraan pribadi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas