Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Anak Jenderal dan Operasi Zebra

Seorang pemuda yang mengendarai Daihatsu Taft, menolak diperiksa kelengkapan kendaraannya. Ia mengaku anak seorang jenderal yakni Brigjen TNI AL.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Cerita Anak Jenderal dan Operasi Zebra
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Petugas Polisi Lalu Lintas Polres Pelabuhan Tanjung Priok tengah menggelar operasi zebra 2013 di pintu masuk Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (2/12/2013). Polda Metro Jaya menggelar Operasi Zebra terhadap pengendara bermotor hingga 11 Desember mendatang guna menekan tingkat pelanggaran lalu lintas. (WARTAKOTA/Angga Bhagya Nugraha) 


Tribunnews.com, Depok -  Dalam Operasi Zebra yang digelar Satuan Lalu Lintas Polresta Depok di Jalan Margonda Raya, Rabu (3/12/2014), seorang pemuda yang mengendarai Daihatsu Taft, menolak diperiksa kelengkapan kendaraannya. Ia mengaku anak seorang jenderal yakni Brigjen TNI AL.

Awalnya petugas kepolisian tetap bersikeras dan menjelaskan agar pemuda itu tetap menunjukkan kelengkapan surat kendaraannya. Sebab razia ini berlaku bagi siapa pun tanpa kecuali.

Namun karena pemuda itu terus menolak dan dapat memicu terjadinya keributan, polisi lalu mengalah dan menyerahkan hal ini ke Garnisun dan TNI yang mendampingi mereka dalam razia.
Kasat Lantas Polresta Depok Sri Suhartatik, yang akrab disapa Tatik, mengatakan pihaknya menghindari keributan dan pertengkaran yang lebih jauh, sehingga menyerahkan pemeriksaan itu ke Garnisun.

Menurut Tatik, peristiwa semacam ini telah diantisipasi pihaknya sehingga setiap razia digelar, mereka didampingi anggota Garnisun.

"Pemuda itu mengaku anak jenderal TNI AL. Sehingga tidak terima sewaktu kendaraannya kami hentikan untuk diperiksa kelengkapan suratnya," ujar Tatik, Rabu (3/12/2014) sore.

Menurut Tatik, pihaknya sebenarnya sudah menjelaskan dengan baik-baik kepada pemuda tersebut, bahwa siapapun harus diperiksa kelengkapan surat kendaraannya dalam operasi Zebra ini.

Namun, kata Tatik, pemuda itu justru menolak terus dan bahkan dapat memicu terjadinya keributan yang lebih jauh.

Berita Rekomendasi

"Sehingga kami memutuskan untuk menyerahkan hal ini ke TNI agar ditangani Garnisun. Apalagi yang bersangkutan sempat menunjukkan surat yang menurutnya bisa membuktikan dia anak petinggi atau jenderal TNI," kata Tatik.(bum)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas