PKL Gelar Dagangan Manfaatkan Demo Buruh di Istana
Transaksi pedagang kaki lima dan pembeli ini menjadi pemandangan lain di tengah kesibukan para buruh yang melakukan aksi tolak kenaikan harga BBM.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pedagang kaki lima memanfaatkan momen demo buruh di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (10/12). Mereka menjajakan dagangannya, seperti kaos, power bank, pin, tongkat narsis (tongsis), makanan dan minuman.
"Ayo, Ayo, siapa yang mau beli? Otong Narsis, Otong Narsis (tongsis,-red). Biasanya Rp 100 ribu, sekarang dijual Rp 35 ribu," kata penjual tongsis.
Merasa tertarik mendengar penawaran dari penjual tongsis, seorang buruh pun membelinya. "Ini, saya beli satu saja," ujar pembeli.
Transaksi pedagang kaki lima dan pembeli ini menjadi pemandangan lain di tengah kesibukan para buruh yang melakukan aksi tolak kenaikan harga BBM dan revisi Upah Minimum Regional atau Upah Minimum Provinsi.
Budi, salah satu pedagang kaki lima merasa senang karena dagangannya semisal power bank terjual. Dia menjual power bank dengan harga bervariasi mulai dari Rp 35 ribu sampai Rp 170 ribu, tergantung dari besarnya daya power bank itu.
"Iya, lumayan penjualan pada hari ini. Saya biasa berjualan di area sekeliling monas," ucap Budi.
Untuk menghibur, para buruh menyetel musik berirama dangdut. Mereka pun berjoged bersama-sama mengikuti irama lagu.