Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusunawa Daan Mogot Belum Selesai, Akses Jalan Becek dan Berantakan

Tiga tower (B, C, D) sudah dihuni oleh warga bongkaran Kali Mookervaart. Sementara, lima sisanya masih dalam tahap pengerjaan.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Rusunawa Daan Mogot Belum Selesai, Akses Jalan Becek dan Berantakan
Kompas.com
Rusunawa Daan Mogot. 

Laporan Wartawan Warta Kota, Wahyu Tri Laksono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rusunawa Daan Mogot belum akan selesai dalam waktu dekat. Sejumlah warga yang akan terkena penertiban proyek jalan inspeksi dan normalisasi kali belum semuanya bisa pindah.

Pantauan Warta Kota di lokasi, Selasa (9/12/2014), ada delapan tower di rusunawa tersebut. Tiga tower (B, C, D) sudah dihuni oleh warga bongkaran Kali Mookervaart. Sementara, lima sisanya masih dalam tahap pengerjaan.

Sejumlah pekerja masih hilir mudik di lima tower Rusunawa tersebut. Mereka masih melakukan pemasangan sejumlah instalasi penunjang. Kemudian mengecat sejumlah temboknya. Beberapa besi yang digunakan untuk mengerjakan pengecatan juga masih berada di lokasi.

Belum lagi kondisi saluran air yang belum tersedia. Akses jalan menuju rusun juga sangat tak layak. Beberapa kendaraan roda dua yang melintas sempat terselip dan berujung jatuh dari motornya. Kondisinya masih semrawut, lantaran di depan rusunawa tersebut juga sedang dilakukan pengerjaan Masjid Raya Jakarta Barat.

Jika dilihat, yang masih dalam pengerjaan adalah rusunawa A, E, F, H, dan G. Untuk A dan G masih jauh dari tahap penyelesaian. Sementara untuk tower E, F, dan H masih dalam tahap penyelesaian.

Kondisi yang demikian membuat Yeni Napitupulu, ketua RW 01, yang sebagian rumah warganya akan terkena penertiban Kali Apuran menolak untuk segera pindah. Menurut dia, meskipun kondisi rusunawanya bagus, tetapi akses jalannya sangat sulit.

BERITA REKOMENDASI

"Rusunnya sih bagus, cuma selain akses jalannya jauh, kondisinya juga becek parah. Kasian warga saya nantinya, karena bisa terisolasi," ungkap ibu berblazer biru dongker di lokasi, Selasa (9/12/2014).

Ia mengatakan meskipun warga mendukung penertiban di bantaran Kali Apuran tersebut. Tetapi, ia akan mengatakan yang sebenarnya kepada warga RW 01 yang akan terkena gusuran.

"Saya diajak ke sini kan untuk melihat kondisinya seperti apa. Nah, pasti saya akan berterus terang kepada warga bagaimana kondisinya. Mulai dari aksesnya hingga kondisi rusunnya," tuturnya.

Apalagi menurut penjelasan wali kota, baru enam tower yang sudah beres masih ada dua tower lagi yang baru bisa selesai pada Februari. Hal itu bisa membahayakan warga yang tinggal di tempat ini.

"Kalau sudah bisa dihuni tapi masih ada pengerjaan dua tower sisa, warga kasihan. Harus keberisikan dengan pengerjaan, dan ada indikasi bisa kecelakaan kerja," katanya.


Sementara itu, Salimah (50), penjual kopi yang berada di pintu masuk pintu depan Rusunawa mengatakan dirinya tak heran jika kondisi jalan menuju rusunawa masih becek berantakan. Pasalnya, kawasan tersebut memang rawa yang sering banjir.

"Jalanan itu sama rusunnya daerah banjir. Itu kan bekas rawa, kalau musim hujan banjirnya bisa mencapai 1 meteran. Makanya tak aneh kalau sekarang becek, kalau tahun ini kebanjiran ya sudah kasian warga terisolasi ditempat tersebut enggak bisa ke mana-mana lagi," ucap ibu berbaju putih tersebut.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas