Pembersihan Eceng Gondok Dari Situ Pengarengan Molor
Target itu gagal, karena kini eceng gondok masih memenuhi sekitar 50 persen bagian situ seluas 8 hektar tersebut
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -- Pembersihan tanaman air eceng gondok dari Situ Pengarengan di Jalan Juanda, Depok, yang ditargetkan rampung Jumat (19/12/2014) lalu, ternyata tidak terpenuhi atau molor.
Sampai Minggu (21/12/2014) hampir separuh bagian situ masih dipenuhi tumbuhan eceng gondok. Kepala Dinas Bina Marga Sumber Daya Air (Bimasda) Kota Depok, Yulistiani Mochtar pada Senin (15/12/2014) lalu mengatakan pembersihan eceng gondok di Situ Pengarengan sudah 40 persen.
Sehingga ditargetkan dalam 3 hari ke depan atau paling lambat Jumat (19/12/2014), semua eceng gondok di Situ Pengarengan berhasil diangkat. Sehingga selanjutnya pengerjaan memasuki babak baru yakni pengerukan lumpur.
Namun target itu gagal, karena kini eceng gondok masih memenuhi sekitar 50 persen bagian situ seluas 8 hektar tersebut.
Kepada Warta Kota, Minggu (21/12/2014) siang, Yulistiani mengakui mundurnya target pembersihan semua eceng gondok dari Situ Pengarengan tersebut.
Menurutnya satu alat berat amphibi ekskavator yang digunakan pihaknya untuk mengangkat eceng gondok tidak mampu menyelesaikan pembersihan eceng gondok dari Situ Pengarengan dengan cepat.
Walaupun begitu kata Yulistiani, beberapa bagian situ sudah mulai tampak bersih dari eceng gondok. "Ternyata tidak selesai seperti yang saya perkirakan. Sampai saat ini pembersihan eceng gondok masih terus kami lakukan baik dengan ekskavator amphibi juga secara manual dengan menurunkan tim satgas banjir," papar Yulistiani, kepada Warta Kota.
Karena cukup beratnya kendala dan banyaknya hal yang tidak bisa diduga, seperti hujan yang tiba-tiba serta adanya sampah yang masuk kembali ke Situ Pengarengan, Yulistiani enggan menargetkan kapan semua eceng gondok di Situ Pengarengan berhasil dibersihkan.
Padahal, kata Yulistiani, jika semua eceng gondok sudah berhasil diangkat maka pihaknya mulai melakukan pengerukan dengan mengangkat lumpur dari dasar situ.
Tujuannya agar kedalaman situ yang saat ini hanya sekitar satu sampai dua meter, kembali normal menjadi 4 meter.
Seperti diketahui Situ Pengarengan di Jalan Juanda, Depok, mulai dinormalisasi dengan menggunakan satu alat berat ekskavator amphibi, sejak Kamis (27/11/2014) lalu.
Ditargetkan normalisasi ini akan selesai dalam 6 bulan. Jika sudah dinormalisasi, maka Situ Pengarengan akan memiliki luas 8 hektar dengan kedalaman 4 meter, seperti semula. Dengan luas dan kedalaman tersebut, maka volume air yang bisa ditampung di Situ Pengarengan bisa mencapai 320.000 meter kubik.
"Volume air yang sangat besar yang bisa ditampung di Situ Pengarengan jika sudah dinormalisasi, akan sangat efektif membuat situ ini sebagai wilayah tangkapan air, dan mencegah banjir di wilayah sekitarnya," kata Yulistiani.(Budi Malau)