Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ayah Mendiang Ade Sara Berbagi Kisah Natal

Pada perayaan natal 2014 ini, Suroto hanya merayakan natal berdua bersama istrinya.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Ayah Mendiang Ade Sara Berbagi Kisah Natal
Kompas
Orang tua Ade Sara Angelina Suroto, Suroto (kiri) dan Elisabeth Diana menghadiri sidang pembacaan putusan terhadap dua terdakwa pembunuh anaknya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2014). Majelis hakim menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara kepada Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadhani atas pembunuhan terhadap Ade Sara Angelina. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tak ada yang spesial di perayaan Natal 2014 ini bagi keluarga Almarhum Ade Sara Angelina Suroto. Meskipun perayaan natal sudah dilaksanakan sejak Rabu malam.

"Yah biasa saja, tak ada yang spesial. Kami memang selalu merayakan natal secara sederhana," ucap ayah Ade Sara, Suroto saat dihubungi.

Hanya saja ada sedikit perbedaan, jika pada tahun 2013 bisa merayakan natal dan berangkat ke gereja pada 25 Desember bertiga. Pada perayaan natal 2014 ini, Suroto hanya merayakan natal berdua bersama istrinya.

Tak ada lagi rengekan putri semata wayangnya tersebut yang ingin dibelikan pakaian untuk digunakan saat berangkat ke gereja. Suroto dan istri hanya bisa mengenang perayaan natal terakhir pada tahun lalu bersama anak gadisnya.

"Iya sudah enggak ada rengekan manja dibelikan baju natal. Biasanya sebelum natal, anak saya sama seperti anak seumuran dirinya yang minta sesuatu yang baru untuk hari spesial," ujarnya.

Ia menjelaskan, biasanya selama mendiang masih hidup, pada misa malam natal dirinya beserta istri tak pernah bisa berangkat ke Gereja Kristen Indonesia (GKI) Layur. Pasalnya, sang istri sibuk mengurusi paduan suara di gereja, sementara sang anak lebih memilih berangkat bersama teman-temannya.

"Kami memang enggak pernah ke gereja bareng. Tapi sehabis dari Gereja tanggal 25 Desember, kami selalu bersama-sama pergi ke Surabaya untuk mudik," tuturnya, Kamis (25/12/2014).

Berita Rekomendasi

Sayangnya, momen mudik ke Surabaya pada 2013 lalu jadi natal terakhir untuk mudik bersama-sama. Pasalnya beberapa bulan kemudian, anaknya tersebut ditemukan tewas dibunuh dan dibuang di jalan tol.

"Tahun lalu itu momen spesial banget, kami pergi ke Surabaya bertiga. Pesawatnya delay selama 3 jam, hasilnya kami banyak foto-foto bersama di bandara pakai hape milik almarhum," katanya.

Hanya saja, dirinya menyayangkan handphone yang menyimpan kenangan terakhir antara Ade Sara dan kedua orang tuanya telah dijual terdakwa. "Iya handphone anak saya itu dijual sama terdakwa. Terus saya mau telusuri kepada siapa hape itu dijual, enggak dapat respon dari terdakwa. Di hape itu banyak momen terakhir kami sama mendiang," tuturnya sedih.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas