TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penertiban PKL secara mendadak oleh ratusan petugas Satpol PP di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, menuai ricuh. Barang-barang dagangan hancur dan disita petugas, membuat ratusan PKL ini mengamuk.

"Sialan! Kita bukan maling! Kita pedagang! Perut kita lapar! Bajingan kalian! teriak salah seorang PKL makanan, Murni (44) di depan Pintu Pagar Monas Timur.

Hasil pengamatan Wartakotalive.com, tanpa pandang bulu, petugas mengangkut secara paksa barang dagangan para PKL ke dalam bak truk dinas Satpol PP. Baik itu gerobak, motor-motor mini trail dan elektrik, sepeda sewa, bahkan, piring dan gelas pun turut diangkut petugas.

"Angkut! Paksa aja sudah! Menyampah aja di Monas! Kalian buat Sampah di Monas! Ngerti! Angkut!" teriak salah seorang petugas.

Nampak upaya beberapa PKL menyelamatkan barang dagangannya saat disita petugas. Barang dagangan milik PKL ini menjadi bahan rebutan antara PKL dan Satpol PP.

Terlihat juga motor-motoran yang dijadikan sewaan untuk para pengunjung diseret, dibanting, bahkan diinjak-injak petugas penertiban. Melihat arogansinya para petugas, emosi para PKL ini pun keluar begitu saja.

Benda seperti batu, kayu, besi dilemparkannya ke arah petugas penertiban. Tak ayal, petugas penertiban pun turut melawan balik dengan melemparkan batu ke arah PKL.

Aksi ini pun membuat para pengunjung Monas lari terbirit-birit, lantaran menghindar bebatuan yang bertebangan di sekitaran lokasi itu. Suasana kisruh sangat terasa di Kawasan Timur Monas.

Tak hanya pengunjung, para pengendara yang melintas dari arah Medan Merdeka Selatan ke arah Stasiun Gambir, turut panik. Para pengendara pun berusaha menghindari lemaparan batu.

Hingga kini, kericuhan antara Satpol PP dan PKL Monas masih berlangsung. Belum terlihat adanya pihak kepolisian turut mengurai aksi kericuhan tersebut. (Panji Baskhara Ramadhan)