Alasan Ahok Meminta CSR Swasta di Jakarta
Dengan demikian, bus tingkat buatan Tiongkok lebih mahal sekitar Rp6 miliar dari bus tingkat buatan Mercedes Benz.
Editor: Rendy Sadikin
![Alasan Ahok Meminta CSR Swasta di Jakarta](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bus-tingkat-baru_20141210_161210.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan alasan di balik gencarnya dia meminta pihak swasta melakukan program corporate social responsibility (CSR) di Jakarta.
Menurut Ahok, cara tersebut untuk mengetahui harga satuan barang di pasaran. Ia pun mengambil contoh mengenai bus tingkat yang saat ini dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI, yang terdiri atas lima unit bus tingkat hasil pengadaan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), dan lima unit bus tingkat sumbangan dari Tahir Foundation.
"Bus tingkat yang kami (Disparbud) beli mereknya Wechai, buatan Tiongkok. Kalau yang disumbang Tahir Foundation mereknya Mercedes Benz," kata Ahok saat memberikan kata sambutan dalam acara pembukaan kembali Patung Arjuna Wijaya, Minggu (11/1/2015) sore.
Menurut Ahok, harga per unit untuk bus tingkat merek Wechai yang dibeli Disparbud adalah sekitar Rp3,3 miliar. Sedangkan bus tingkat merek Mercedes Benz dibeli oleh Tahir Foundation dengan harga sekitar Rp2,7 miliar per unit.
Dengan demikian, bus tingkat buatan Tiongkok lebih mahal sekitar Rp6 miliar dari bus tingkat buatan Mercedes Benz.
Setahu saya, bus tingkat yang kami beli, buatan Tiongkok, mereknya Wechai, itu harga kalau tidak salah Rp3,3 M lewat tender. Yang di sini pada pernah dengar merek Wechai enggak? Enggak pernah kan. Kalau Mercedes Benz? Tahu kan. Hampir seluruh dunia tahu Mercedes Benz. Harganya Rp2,7 M," ujar Ahok.
"Makanya saya butuh CSR. Supaya kami bisa dapat perbandingan harga. Kalau kami sendiri yang ngadain, semuanya ke langit enggak tahu terbang ke mana harganya," tukas dia.
Sebagai informasi, bus tingkat merek Wechai adalah bus yang dibeli sekitar Januari 2014. Tadinya bus-bus berwarna ungu itu adalah bus yang dioperasikan sebagai bus wisata.
Namun, saat ini, fungsi bus telah diubah menjadi bus gratis yang beroperasi di sepanjang kawasan pelarangan sepeda motor.
Pengelolaannya pun berganti dari sebelumnya Disparbud ke PT Transjakarta. Sedangkan bus tingkat merek Mercedes Benz adalah bus yang disumbangkan oleh Tahir Foundation pada pertengahan Desember 2014.
Rencananya, bus-bus yang dicat warga kuning itu juga akan dioperasikan sebagai bus gratis di kawasan pelarangan motor. Namun, sampai saat ini bus belum dioperasikan karena masih menjalani uji kelaikan di Kementerian Perhubungan.(Alsadad Rudi)